TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Kecelakaan beruntun terjadi di jalan Semarang-Solo, tepatnya di perempatan Jalinan, Mojolegi, Teras, Boyolali, Kamis (19/4/2018) pukul 11.00.

Penyebabnya ialah truk dump pengangkut batu bara yang diduga mengalami rem blong.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu kendaraan mini bus rusak parah dalam kecelakaan itu.

Truk dump nopol H 1959 GP itu diketahui melaju dari barat ke arah Solo.

Jefri Aditya (27) sang supir truk warga Semarang itu mengaku merasakan remnya tak berfungsi sebelumnya.

Dalam pengakuannya, ia berusaha mencari celah jalan kosong untuk menghentikan kendaraan yang saat itu bermuatan 28 ton itu.

Tetapi sampai di perempatan Jalinan, lampu APILL mendadak berwarna merah. Seluruh kendaraan di depannya berhenti.

Truk pertamina dari barat di depannya juga berhenti di lajur kiri.

Sedangkan di lajur kanan ada Mobil Sedan Yaris H 8687QP, kemudian Toyota Avansa AB 1070 HJ dan disusul Daihatsu Terios H 9069 TB yang berhenti.

Jefri pun menjelaskan ia menabrakkan kendaraan beratnya ke Terios warna hitam untuk menghentikan kendaraanya.

Akibatnya Mobil Terios yang dikendarai Abdi Tompo Rahayu (50) warga Salatiga itu menabrak Toyota Avansa Silver yang ada di depan.

Tak hanya itu itu, Avansa yang disopiri Fitriawan (49) dan ditumpangi 3 orang kliennya itu menabrak Yaris di depannya.

"Kalau banting kiri, di depan ada pertamina, bisa meledak. Jalan satu-satunya saya banting ke kanan dan mengenai Terios. Yang penting tak ada korbannya," kata Jefri.

Ia mengaku merasakan ketidakberesan sistem pengereman truk dumpnya sejak masuk kawasan Teras.

Ia berusaha menghindari kendaraan yang ada di depannya supaya tak tertabrak.

"Sulit sekali. Beruntung truknya bisa berhenti meskipun menabrak mengakibatkan kecelakaan karambol,” ujarnya.

Kecelakaan ini pun telah ditangani Satlantas Polres Boyolali.

AKP Marlin Supu Payu, Kasatlantas Polres Boyolali menjelaskan bila petugas langsung mengamankan surat-surat berkendara dan kendaraan yang terlibat kecelakaan.

"Masih dalam pengerjaan," katanya. (*)