Masyarakat Agar Lebih Berhati-hati Menggunakan Media Sosial
Dirinya berharap masyarakat berpikir lebih jauh sebelum menyebarluaskan isu-isu yang diduga bersifat hoax.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Memasuki tahun po litik dan pilkada serentak 2018, situasi sosial masyarakat menjadi sangat panas. Oleh karena itu masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan bijak dalam memanfaatkan media sosial agar tidak tergelincir dalam perbuatan yang berujung padapermasalahan hukum.
“Di tahun politik biasanya perang antar pendukung paslon di media sosial sangat panas. Saya khawatir mereka menjadi lepas kontrol dengan terlalu aktif menyebarkan berita-berita hoax sehingga berujung pada pelanggaran hukum,” kata Rijal, Ketua Umum Komando Barisan Rakyat (Kobar) yang sempat terlibat dalam kasus ujaran kebencian Saracen, kemarin.
Menurut Rijal, dirinya berharap masyarakat berpikir lebih jauh sebelum menyebarluaskan isu-isu yang diduga bersifat hoax.
Dia sendiri mengaku sempat mendekam di jeruji besi selama lebih dari 6 bulan akibat terlalu bersemangat memposting isu-isu ke media sosial.
Mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Perguruan Tingggi (SMPT) Universitas Jayabaya dan aktivis HMI ini berpendapat demokrasi yang tengah berjalan saat ini memang masih banyak kekurangan dan belum berkeadilan.
Ia meminta agar masyarakat menyikapinya tetap dengan kepala dingin sehingga tidak tergelincir kepada perbuatan yang merugikan diri sendiri akibat bersentuhan dengan permasalahan hukum.
Baca: Anaknya Tak Diurus Karena Kecanduan Media Sosial, Seorang Wanita Dicekik Suaminya
Terkait dengan pelaksanaan pilkada serentak yang menimbulkan suasana panas Rijal meminta baik masyarakat maupun aparat sama-sama menahan diri.
Jika masing-masing pihak mengedepankan egonya dia khawatir akan terjadi benturan.
"Padahal tidak ada pihak yang diuntungkan jika benturan antar rakyat dan aparat muncul," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.