Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda bakal dioperasikan 24 Mei, bulan depan.

Meski demikian, bandara dengan panjang landasan pacu 2.250 meter ini, belum bisa digunakan untuk penerbangan malam.

Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Temindung, Wahyu Siswoyo mengatakan, bandara yang dibangun Pemprov Kaltim ini belum memiliki lampu runway.

"Lampu runway ini kan diperlukan untuk penerbangan malam hari," kata Wahyu.

Dengan demikian, kata Wahyu, pihaknya selaku pengelola Bandara APT Pranoto harus memaksimalkan waktu yang ada, untuk mengatur slot penerbangan.

Baca: Hendak Jemput Keluarga, Albinus Malah Dikeroyok Sejumlah Sopir Taksi Bandara

"Ya sementara kita harus maksimalkan waktu mulai sunset sampai sunrise. Penerbangan sudah mulai saat sunset, dan berakhir saat sunrise," katanya.

Namun, Wahyu menuturkan, pihaknya sudah mengusulkan alokasi pengadaan dan instalasi lampu runway, di 2019 mendatang.

Biaya yang diperlukan untuk lampu runway sepanjang 2,25 km, ini diusulkan sebesar Rp 9,5 miliar.

"Sudah kita usulkan Rp 9,5 miliar untuk tahun 2019 nanti. Jadi, alokasinya dari APBN. Dan memang instalasinya saja perlu waktu," ungkap Wahyu.

Baca: Kronologis Tenggelamnya Speedboat Rombongan Polres Labuhanbatu hingga Hilangnya Kompol Andi Chandra

Sekadar informasi, pengoperasian bandara yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 1,6 triliun ini baru sebatas memindahkan penerbangan yang selama ini ada di Bandara Temindung.

Diketahui, hanya dua maskapai yang selama ini beroperasi di Bandara Temindung, yakni Susi Air dan Express Air.

Namun, kata Wahyu, tidak menutup kemungkinan di tanggal pengoperasian tersebut akan ada maskapai baru yang melayani penerbangan domestik Tanah Air.

"Makanya kita kejar SBU (sertifikat bandar udara) ini. Target saya awal Mei ini SBU terbit. Jadi, maskapai yang mau masuk ke Samarinda bisa prepare," kata dia.