BPMA Minta Medco Padamkan Kebakaran Sumur Minyak di Ranto Peureulak Aceh Timur
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Marzuki Daham mengaku telah menelepon pimpinan Medco di Kuta Binje, Aceh Timur, untuk bergerak cepat
Editor: Sugiyarto
Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Marzuki Daham mengaku telah menelepon pimpinan Medco di Kuta Binje, Aceh Timur, untuk bergerak cepat mengatasi kebakaran sumur minyak di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4/2018) sekitar pukul 01.30 WIB.
Sumur yang dikuasai dan dikelola warga secara tradisional itu meledak didahului oleh semburan minyak setinggi pohon kelapa.
Lalu minyak tersebut merembes ke mana-mana dan memancing puluhan warga untuk meleles (menciduk minyak) serta menyita perhatian ratusan warga untuk menontonnya dari dekat.
Kemudian, seperti diceritakan Iskandar Usman Al-Farlaky, AnggotA DPRA asal Aceh Timur kepada Serambinews.com di Banda Aceh, ledakan baru terjadi sekitar pukul 01.30 WIB setelah tersulut api yang belum diketahui asalnya.
Akibat kebakaran di sumur minyak itu hingga siang ini sudah sepuluh orang dilaporkan meninggal, 20 orang masih dirawat, dan sebagian besar dalam keadaan kritis.
Guna mengatasi rembetan api ke zona yang lebih luas, Kepala BPMA meminta bantuan Medco yang berkantor pusat di Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmue, Kuta Binje, Aceh Timur, untuk segera datang ke lokasi membawa peralatan yang diperlukan.
“Kondisi gawat seperti ini harus cepat diatasi dan Medcolah yang terdekat dengan lokasi kebakaran itu kita harapkan segera bertindak,” kata Marzuki Daham yang sedang berada di Jakarta.
Tim Medco membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Kuta Binjei untuk sampai ke lokasi kebakaran yang berada di Kecamatan Ranto Peureulak.
Menurut Marzuki Daham, apa yang dilakukan Medco itu sebetulnya bukan kewajiban mereka, tapi mereka semata-mata menolong karena alasan kemanusiaan dan demi mencegah meluasnya rembetan minyak dan api.
“Penanganan permanen terhadap kebakaran itu nanti akan dilakukan oleh Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi), karena itu wilayah kerja mereka."
"Tapi untuk pertolongan pertama akan dilakukan oleh Medco sambil menunggu Pertamina EP tiba di lokasi. Secara keseluruhan masalah ini akan ditangani oleh SKK Migas yang berkedudukan di Jakarta,” kata Marzuki Daham. (*)