Polisi Buat Tanggul Mencegah Semburan Api Aceh Timur Meluas
Penyidik sedang melakukan pendalaman sebab kebakaran dan meminta bantuan tim ahli dari Pertamina maupun Medco.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Kapolres Aceh Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Kuncoro mengatakan, sumur minyak tradisional di Aceh Timur terus menyemburkan api setinggi belasan meter.
Pihak kepolisian melakukan evakuasi kepada warga untuk menjauh di radius 100 meter.
“Kami melakukan evakuasi kepada warga di sekitar lokasi, sehingga radius 100 meter harus kosong. Kami juga membuat tanggul supaya tumpahan minyak tidak menjalar kemana-mana,” ujarnya saat dihubungi Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Rabu (25/4).
Ia menjelaskan, terlaksananya pembuatan tanggul berkat kerja sama antara Pemerintah Aceh Timur bersama kepolisian.
Selanjutnya, ada lima rumah yang dikosongkan karena berdekatan dengan semburan api itu.
Dia menyampaikan, data teranyar ada 38 orang yang mengalami luka berat dan 12 orang dinyatakan meninggal dunia.
Seluruh korban jiwa maupun luka bakar dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat. Bahkan, beberapa di antaranya dibawa ke Medan dan Banda Aceh.
Selain itu, kata dia, dari hasil keterangan sementara, warga di Aceh Timur punya kebiasaan melakukan pengeboran minyak tradisional.
Baca: Medco Susun Rencana Pemadaman Sumur Minyak yang Terbakar di Aceh Timur, Begini Skenarionya
Bila minyak sudah tumpah alias keluar dari perut bumi maka warga berbondong-bondong mengambilnya.
“Warga sekitar menganggap tumpahan minyak sebagai berkah berkah dan mereka jual ke pasar agen. Pengeboran dilakukan di halaman rumah warga yang berjarak 20-30 meter. Pengeboran gunakan alat tradisional,” katanya.
Ia menuturkan, penyidik sedang melakukan pendalaman sebab kebakaran dan meminta bantuan tim ahli dari Pertamina maupun Medco.
Tim yang dibentuk akan menyusun startegis teknis mengentikan api yang membumbung tinggi ke udara.
“Para korban dikirim ke Rumah Sakit Adam Malik, RSUD Zubir Mahmud, RS Graha Bunda Aceh Timur, RSU Sultan Salahudin, dan RSU Langsa. Satu pasien yang dibawa ke Medan sudah meninggal dunia,” ungkapnya. (tio/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.