Atraksi Dilindas Mobil Tewaskan Seorang Santri, Polisi Periksa Enam Saksi
Setelah mobil selesai melewati tubuh mereka, empat orang lainnya langsung berdiri. Sementara Rangga dan Jodi terlihat tak sadarkan diri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Polres Berau tengah melakukan penyelidikan kasus meninggalnya seorang santri, dalam atraksi yang ditampilkan dalam acara wisuda siswa MTS Al Kholil, di Pondok Pesantren Al Kholil pada Kamis (4/5/2018) kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, acara wisuda yang dihadiri oleh Bupati Berau, Muharram ini, ada enam santri yang terlibat dalam atraksi, yakni Rangga, Jodi, Khairul, Ambar, Asdar dan M Nur.
Awalnya mereka tampak baik-baik saja ketika mereka dilindas motor trail.
Namun aksi berlanjut ketika sebuah mobil bak terbuka, melindas tubuh mereka dengan ban depan dan belakang bagian kiri.
Sementara ban bagian kanan tetap berada di tanah.
Laju kendaraan sempat tersendat ketika melindas 2 orang pertama.
Baca: Mulai Dini Hari Besok Pelabuhan Padangbai Ditutup Selama 7,5 Jam
Setelah mobil selesai melewati tubuh mereka, empat orang lainnya langsung berdiri.
Sementara Rangga dan Jodi terlihat tak sadarkan diri.
Keduanya dilarikan ke RSUD Abdul Rivai untuk mendapat perawatan. Sayangnya, nyawa Rangga tak terselamatkan.
Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit, melalui Kasatreskrim, AKP Andhika Dharma Sena mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari enam orang saksi.
"Saksi-saksi dari kelompok bela diri dan pengelola pesantren. Kami mengajukan pertanyaan, kegiatannya seperti apa, prosedurnya bagaimana? Itu yang sedang kami dalami," ujarnya, Jumat (4/5/2018).
Ditanya apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa yang memakan korban jiwa ini, dia mengatakan, kasus ini masih dalam penyidikan sehingga belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami akan melakukan gelar perkara. Saya sempat meninjau TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan ke rumah sakit. Informasi yang saya dapat, korban dalam kondisi pingsan saat dibawa ke rumah sakit, kemudian meninggal. Jadi meninggalnya di rumah sakit," tandasnya.
Baca: Ada 112 Kamar Kosong di Lapas Sukamiskin, Salah Satunya akan Dihuni Setya Novanto
Selain memeriksa sejumlah saksi, Polres Berau juga mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman video salah satu stasiun televisi lokal yang merekam aksi tersebut.
Informasi yang beredar menyebutkan, beberapa peserta aksi belum pernah melakukan latihan sebelumnya, sehingga mereka pun tidak kuat menahan beban kendaraan yang melindasnya.
"Kami akan dalami, penyidik masih melakukan penyidikan," kata dia.
Sementara, Ketua Panitia Perpisahan Santri Al Kholil, Rohim mengaku tidak mengetahui peristiwa yang menewaskan seorang pesertanya.
"Saya tidak tahu, karena tidak ada di lokasi. Saya sedang berada di dalam rumah karena ada tamu dari Bulungan," ujarnya.
Banyak pihak yang menyayangkan peristiwa yang menewaskan Rangga ini.
Menurut Amir, warga Kecamatan Sambaliung yang hadir dalam kegiatan itu, atraksi itu terbilang nyeleneh.
"Karena itu acara lulusan pelajar MTS (setingkat SMP), masa menampilkan acara begitu," ujar Amir.
Saat atraksi berlangsung, menurut Amir, mayoritas para remaja dan wanita memilih menutup mata karena merasa ngeri melihat aksi itu.
"Saya saja ngeri, apalagi waktu dua orang itu tidak bangun. Orang-orang langsung berlarian mendekat, ternyata benar, ada yang celaka," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.