Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Jabar dan Komunitas Otomotif Deklarasi Anti Hoax dan Radikalisme

Komunitas otomotif roda dua maupun empat bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar menggelar Deklarasi Anti Hoax dan Anti Radikalisme.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polda Jabar dan Komunitas Otomotif Deklarasi Anti Hoax dan Radikalisme
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Penyerahan bantuan Polda Jabar bagi pemuka lintas agama di Gedung Sate, Minggu (6/5/2018). TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komunitas otomotif roda dua maupun empat bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar menggelar Deklarasi Anti Hoax dan Anti Radikalisme di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Minggu (6/5/2018).

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto dan para pejaba utama Polda Jabar turut hadir. Begitu pula Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Polda Jabar juga memberikan sejumlah bantuan bagi pemuka lintas agama.

Dalam sambutannya, Ahmad Heryawan akrab disapa Aher mengatakan radikalisme dan hoax berpotensi merusak keamanan.

"Jangan menulis atau menyebar informasi hoax atau tidak benar karena berpotensi mengganggu keamanan," kata Aher.

Baca: Logam Mulia Seberat 1,9 Kg dalam Kantung Plastik Bertuliskan Emas Pegadaian dan Emas Antam

Berita Rekomendasi

Ia juga mengingatkan soal penggunaan media sosial untuk mengedepankan etika dan sopan santun.

"Ber-medsos-lah dengan tanpa melanggar aturan hukum negara dan agama. Islam itu rahmatan Lil alamin, tidak membawa pesan-pesan radikalisme," kata dia.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto menambahkan di awal tahun, Jabar marak informasi hoax terutama di media sosial. Jumlahnya mencapai 21 kasus.

Polda Jabar Deklarasi Anti Hoax_1
Penyerahan bantuan Polda Jabar bagi pemuka lintas agama di Gedung Sate, Minggu (6/5/2018). TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA

"Tapi hanya dua kasus yang benar-benar terjadi. Sekarang kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan. Artinya, jangan main-main dengan informasi hoax karena pertama mengganggu stabilitas keamanan dan ancamannya tinggi," kata Agung.

Baca: Calon Wakil Wali Kota Makassar Andi Rachmatika Dewi Ternyata Keturunan Raja Bone ke-13

Soal radikalisme, Agung mengaku punya pengalamanan khusus‎ saat jadi Kapolda Sumatera Selatan.

Saat itu, anak di bawah umur terlibat radikalisme karena mendapat pemahaman dari media sosial. Hingga akhirnya, anak tersebut ditangkap.

"Anaknya diajari membuat bom, siap jadi pengantin bom bunuh diri. Artinya, saya tekankan untuk berhati-hati di media sosial," ka‎tanya.

Pada kesempatan itu, sejumlah komunitas roda dua dan empa turut memeriahkan deklarasi tersebut‎.

Kapolda juga membagikan sepeda bagi para anggota komunitas yang berhasil menjawab sejumlah pertanyaan.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas