Wali Kota Hendi Semprot PDAM, Perintahkan Cari Suplai Air Alternatif
Walikota Semarang dibuat geram dengan tindakan jajaran PDAM yang dianggap kurang sigap dalam menanggulangi komplain masyarakat
Editor: Content Writer
Walikota Semarang, Hendrar Prihandi geram saat jajaran PDAM Tirta Moedal Kota Semarang ketika mengetahui banyaknya komplain yang masuk selama dua minggu terakhir, terkait ketersediaan air. Emosinya semakin terpancing ketika jajaran PDAM tersebut mengaku baru akan melaporkan laporan komplain tersebut pada hari itu.
"Yang namanya laporan masyarakat itu harus diperhatikan sama pak Dirut (Direktur Utama) dan pak Dirtek (Direktur Tekhnik), dicek benar atau nggak laporan-laporan itu", tegas Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut. "Harus didatangi itu warga yang lapor, jangan cuma sekedar jawab akan ditindaklanjuti. Masyarakat nggak butuh itu!" lanjutnya dengan nada yang tetap meninggi.
Kemarahan Hendi tersebut pecah saat dirinya melakukan inspeksi mendadak di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu, Genuk, milik PDAM
Kota Semarang, Senin (7/5/2018). Hendi pun bertanya berulang kali soal keadaan air yang matiatau digilir.
"Digilir pak, tapi debit air tidak cukup," jawab operator mesin tersebut.
"Berarti mati?" tanya Hendi yang kemudian tidak mampu dijawab kembali.
Dalam sidaknya ke salah satu instalasi pengolahan air PDAM tersebut, Hendi juga meminta PDAM bergerak cepat untuk mencari pasokan air dari daerah sekitar bila debit air tidak mencukupi.
"Saya minta mulai hari ini upayakan air dari Dombo, Sayung, di Kabupaten Demak untuk bisa masuk ke instalasi Kudu ini," perintahnya.
"Kalau untuk mengaliri air di wilayah Timur kita butuh pasokan 900 sampai 1.200 liter air per detik, dan sekarang kondisinya hanya ada sekitar 600 liter per detik, usahakan 300 liter air per detik bisa masuk dari Dombo," tegasnya.
Hendi pun mengharapkan agar jajaran PDAM Tirta Moedal Kota Semarang dapat lebih responsif untuk menangani permasalahan yang sedang terjadi.
"Kita tahu saat ini debit air berkurang karena instalasi Kedung Ombo menuju Kudu sedang diperbaiki pemerintah pusat untuk meningkatkan suplai air menjadi 1.800 liter per detik, dan seharusnya kita sudah mengantisipasi ini dari awal," tutur Hendi kepada beberapa jajaran PDAM.
"Dan kita tahu bahwa proses perbaikan itu baru selesai pada tahun 2019, jadi harus ada alternatif upaya yang dilakukan, seperti mengambil pasokan dari Dombo," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, M.Farchan mengatakan, selain mengupayakan pasokan air dari Dombo, PDAM juga sedang melakukan pengerukan sedimen yang dapat menghambat pasokan air ke Kudu. "Jadi sesuai arahan pak Wali tadi, akan ada dua upaya kami. Yang pertama memompa aliran air dari Dombo dengan kapasitas pompa 300 liter per detik, serta melakukan pengerukan sedimen di saluran air baku Kudu untuk memperepat air sampai ke intake," jelas Farchan. (*)