TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar mengatakan sudah saatnya kebudayaan menjadi panglima utama dalam pembangunan di Indonesia.

Sebab, kebudayaan mampu menopang secara langsung terhadap kemajuan di segala bidang.

"Indonesia pernah menjadikan politik sebagai panglima, namun belum memberikan keberhasilan yang nyata," kata Muhaimin di Keraton Al Muqarram Sintang, Kalbar, Kamis (9/5/2018).

Baca: Puluhan Orang Tewas Akibat Bendungan Patei di Kenya Jebol

Muhaimin mengatakan Indonesia juga pernah menjadikan ekonomi sebagai panglima namun menghasilkan hal yang sama dengan politik.

"Untuk itu, harusnya kebudayaan yang menjadi panglima," kata pria yang akrab disapa Cak Imin dalam keterangan tertulis.

Ketum PKB itu mengatakan dengan kebudayaan, akan membentuk mental dan karakter bangsa yang kuat.

Baca: Meski Menggunakan Sepeda, Driver Ojek Online Tetap Gigih Menjemput Rejeki

"Indonesia itu kaya raya akan kebudayaan yang berasal dari berbagai kerajaan dan kesultanan," kata dia.

Pemerintah dan negara, lanjut Cak Imin, harus memperhatikan peran dan serta dari kesultanan dalam membangun bangsa Indonesia.

Ia mencontohkan Kesultanan Sintang yang memberikan kontribusi dalam penciptaan lambang Garuda Pancasila.

Diketahui, Muhaimin Iskandar datang ke Sintang untuk menghadiri penganugerahan sebagai Datuk Petinggi Mangku Banua dari Istana Kesultanan Sintang.

Selain Muhaimin, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan juga mendapat gelar Pangeran Budisetia Amanah Anak Negeri.

Penganugerahan diberikan langsung
YM Pangeran Sri Kusuma Negara Kesultanan Sintang, HRM Ikhsani Ismail Sayifuddin.

Hadir dalam penganugerahan tersebut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, anggota DPR Fraksi PKB Abdul Kadir Karding, Bupati Sintang Jarot Winarno, Sultan Sulu, serta undangan dan warga Sintang serta keluarga besar Kesultanan Sintang.

Cak Imin yang datang bersama istri secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Sultan Sintang atas pemberian gelar tersebut.