Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsy memberikan apresiasi atas kinerja Kepolisian Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh Irjen Pol. Didi Haryono dalam menjalankan tugas tugas kepolisian, meskipun dengan kesediaan anggaran yang terbatas.

Diketahui baru-baru ini, Polda Kalbar berhasil mengungkap sebanyak 96 kasus pertambangan emas tanpa izin (PETI) dalam Operasi PETI Kapuas 2018.

“Saya mengapresiasi kinerja Polda Kalimantan Barat. Saya dengar dalam operasi Peti Kapuas ini Polda mengamankan 230 tersangka sejak 10 sampai 23 April 2018,” ujar Aboe saat mengikuti Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke Mapolda Kalbar, Pontianak, Selasa (8/5/2018).

Meski menberikan apresiasi, politisi PKS itu juga memberikan evaluasi terkait banyaknya kasus jambret yang terjadi di Kalbar. Tak cuma diselesaikan melalui proses hukum, tetapi hal ini perlu dilacak apa penyebabnya.

“Saya juga mengevaluasi, karena banyaknya kasus jambret diawal tahun ini. Setidaknya ada 41 kasus jambret yang dilaporkan selama empat bulan terakhir. Ini harus dievaluasi, apakah penyebabnya, apa memang faktor ekonomi, atau memang ada sindikat yang bekerja di sini,” jelasnya. 

Selain itu, politisi yang akrab dipanggil Habib itu juga menyoroti penanganan kasus narkoba di Kalbar yang membutuhkan perhatian. Sebelumnya diketahui ada penyelundupan 5 kilogram sabu-sabu pesanan napi di Pontianak.

“Hal ini harus mendapat perhatian serius, kenapa napi dalam lapas masih saja mengendalikan narkoba. Sebelumnya juga ada perkara serupa, dengan barang bukti 2 kg sabu, yang ternyata juga dikendalikan dari lapas,” jelas Aboe.

Sementara itu, Kapolda Kalbar Irjen Pol. Didi Haryono berterima kasih atas dukungan Komisi III terhadap bantuan yang diberikan. Diharapkan terhadap masukan yang disampaikan Komisi III mampu dijadikan dasar dalam memperbaiki dan memperkuat kepolisian di Kalbar. (*)