Laporan Wartawan Surya, Samsul Hadi

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Pemkot Blitar bersama polisi dan elemen masyarakat mendeklarasikan menolak dan mengecam aksi terorisme.

Pemkot Blitar mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan segala tindakan yang dicurigai berhubungan dengan aksi terorisme.

Baca: Kronologi Tiga Telepon Gelap Bernada Ancaman ke Gereja Santa Anna Duren Sawit

Deklarasi itu dihadiri Wakil Wali Kota Blitar, Santoso, Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, sejumlah pejabat Forkompinda, dan organisasi masyarakat.

Mereka menandatangani spanduk deklarasi bertuliskan menolak dan mengecam aksi terorisme.

Wakil Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan Pemkot Blitar mengecam segala bentuk aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Pemkot Blitar juga ikut berduka dengan peristiwa itu.

"Kami mengutuk aksi teror bom Surabaya dan Sidoarjo," kata Santoso, Senin (14/5/2018).

Selain itu, kata Santoso, Pemkot Blitar juga meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi aksi teror di Blitar. Pemkot melalui kecamatan dan kelurahan meminta ketua RT dan ketua RW di Kota Blitar agar ikut mengawasi di sekitar lingkungannya. Pemkot Blitar juga akan mengaktifkan lagi siskamling di tingkat RT.

"Kami minta masyarakat untuk mengaktifkan lagi siskamling di tingkat RT," ujarnya.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, menambahkan polisi meningkatkan penjagaan dan pengamanan di titik-titik keramaian.

Polisi juga akan membuka kembali saluran-saluran informasi untuk masyarakat.

"RT dan RW kami minta untuk ikut aktif melakukan pengawasan di lingkungannya. Kalau ada informasi atau melihat hal mencurigakan segera lapor ke kami," ujarnya.

Polisi juga meningkatkan pengamanan di Markas Polres Blitar Kota. Pemeriksaam terhadap pengunjung di markas diperketat. Polisi memeriksa semua pengunjung yang masuk ke markas.

"Penjagaan di markas juga kami perketat sebagai antisipasi. Semoga Blitar aman," katanya.