Kegiatan Aneh Keluarga Tri Murtiono Ketika Petang Hingga Malam Hari
Paska peledakan bom besar-besaran yang terjadi di Surabaya, banyak masyarakat yang penasaran dengan sosok pelaku.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pascapeledakan bom besar-besaran yang terjadi di Surabaya, banyak masyarakat yang penasaran dengan sosok pelaku.
Pelaku pengeboman tersebut disebutkan polisi terpicu dengan insiden yang terjadi pada Senin (13/5/2018) di beberapa gereja.
Senin pagi, satu keluarga kembali mengebom Polrestabes Surabaya.
Berikut identitas lengkapnya:
Empat di antaranya tewas di tempat dan menyisakan gadis kecil berusia 7 tahun yang lolos dari maut.
"Untuk saat ini anak pelaku sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Media Center Polda Jatim kondisi. (15/05/2018)
Berikut identitas lengkap satu keluarga tersebut :
1. Kepala Keluarga, Tri Murtiono, Surabaya, 04-06-68.
2. Istri, Tri Ernawati, Surabaya, 10-12-75
3. Anak, AAP, Surabaya, 06-08-2010 (7 tahun - masih hidup)
4. Anak, MDS, Sidoarjo, 31-05-2003 (akhir bulan mei menginjak 15 tahun)
5. Anak Tertua, MDA, Surabaya, 16-12-99 (19 tahun)
Tim TribunJatim.com berhasil menyambangi kawasan tempat tinggal satu keluarga yang menjadi pelaku bom di Polrestabes Surabaya.
Baca: Status-status Istri Dita Sebelum Meledakkan Diri Bersama Dua Putrinya
Baca: Dari Sepatu, Terungkap Teroris Penyiksa Polisi di Rutan Mako Brimob
Baca: Fakta-fakta Tentang Abu Ibrahim, Napi Teroris yang Tewas Dalam Kerusuhan Bersama 5 Anggota Brimob
Beberapa tetangganya mengungkap banyak hal soal keseharian keluarga tersebut.
Mulai dari kegiatan yang sering mereka lakukan hingga interaksi dengan tetangga.
Berikut ulasan yang perlu diketahui.
1. Dikenal tertutup dan status pekerjaannya.
Tri Murtiono kurang dikenal oleh tetangga sekitar rumahnya, Jalan Tambak Medokan Ayu VI, Surabaya.
Kepribadiannya yang tertutup membuat tetangganya tak menduga bahwa pria berusia 50 tahun itu merupakan pelaku bom bunuh diri.
Suwito, Ketua RT 08 RW 02 mengatakan, sehari-hari Tri Murtiono sekeluarga dikenal sebagai pengusaha teralis besi yang tinggal sekitar empat bulan di Medokan Ayu.
"Orangnya biasa aja, kesehariannya interaksi juga kurang, jadi tertutup," ungkap Suwito pada TribunJatim.com, Selasa (15/5/2018).
Dalam kesehariannya yang tertutup, Tri Murtiono sempat sesekali terlihat berpartisipasi pada kegiatan warga seperti penjagaan siskamling.
2. Kegiatan yang sering dilakukan setelah senja dan malam hari.
Saat ditanya perihal aktivitas di rumahnya, Suwito mengatakan hal mengejutkan.
Ia tidak pernah melihat ada pengajian ataupun perkumpulan orang di rumah warna oranye tersebut.
"Tidak pernah mengundang orang, di samping itu (rumah) ada musala dan gak pernah terlihat (ada kegiatan perkumpulan)," jelas Suwito.
Selama ini, warga sekitar tidak menaruh curiga lantaran menurut mereka aktivitas Tri Murtiono biasa saja.
"Setahu saya mereka justru keluar. Setelah maghrib keluar dan gak tahu pulangnya kapan," pungkas Suwito.
3. Setahun sekali bertemu dengan sosok ini.
Keluarga pengebom itu tampaknya tinggal di sebuah perumahan.
Sebuah rumah di semi perumahan milik keluarga Triono itu diketahui seharga 32 Juta.
Rumah berwarna orange dua lantai yang berada di Jalan Tambak Medokan Ayu Gang VI dikontrak oleh pelaku Tri Murtiono sekeluarga melalui jual beli online.
"Ngontrak dua tahun seharga Rp 32 juta tapi baru dibayar sekitar Rp 16 sampai 20 juta."
"Lewat jual beli online, ketemu sekali sama pemilik rumahnya," kata Hamid Ketua RW 02 Medokan Ayu saat ditemui di lokasi.
Mereka ditetapkan sebagai pelaku peledakan bom Polrestabes Surabaya kemarin pagi sekitar pukul 08.50 WIB, senin (14/5/2018) kemarin.
Hari ini, rencananya tim datasemen khusus (Densus) 88 akan melakukan penggeledahan di rumah pelaku tersebut, selasa (15/5/2108).
Namun hingga saat ini area masih steril sembari menunggu Densus 88 dan Brimob Polda Jatim. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sikap Ganjil Keluarga Pengebom Polrestabes Surabaya: Tertutup dan Kebiasaan Misterius Usai Maghrib,