Jadi Korban Terorisme, Ipda Auzar Sering Mengajak Salat
Seorang kolega dari Ipda Auzar bernama Muharimin mengatakan, beliau merupakan seorang dengan sosial yang sangat tinggi.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunPekanbaru.com, Syahrul Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU -- Ipda Auzar, seorang personel Polda Riau yang meninggal akibat serangan pelaku teror di Mapolda Riau pada Rabu (16/5/2018) pagi dikenal warga sebagai orang yang ramah dan sangat peduli sosial.
Pantauan Tribun Pekanbaru di rumah duka di Jalan Bambu Kuning I Kota Pekanbaru, saat ini sudah dipadati oleh kolega dan warga sekitar yang melayat.
Seorang kolega dari Ipda Auzar bernama Muharimin mengatakan, beliau merupakan seorang dengan sosial yang sangat tinggi.
"Beliau aktif berkegiatan di masjid dan aktivitas warga lainnya. Ipda Auzar juga sangat peduli dengan warga sekitar yang membutuhkan," ungkap Muharimin.
Diketahui pula, Ipda Auzar tinggal di lingkungan tersebut belum lama. Baru sekitar lima tahun belakangan.
Sebelumnya, Ipda Auzar lama tinggal di Asrama Polri di Jalan Sisingamangaraja Kota Pekanbaru.
Baca: Kisah Pilu Ais, Dijemput Dari Rumah Nenek Untuk Ikut Meledakkan Diri, Kini Ia Yatim Piatu
Baca: Ais, Anak Tri Murtiono yang Selamat Dari Bom Itu Jago Bela Diri dan Akan Dikirim ke Malaysia
"Paling khas dari beliau adalah, Pak Auzar selalu mengajak orang untuk salat. Tak terkecuali keluarga, warga sekitar juga sering diajaknya bersama-sama ke masjid ketika waktu salat tiba," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh tetangganya Heru.
Lelaki berprofesi sebagai ASN di lingkungan Pemprov Riau ini mengatakan, Ipda Auzar merupakan sosok bersahabat di lingkungan Bambu Kuning.
"Beliau mau juga sesekali duduk ngopi di warung-warung dekat rumah bersama dengan anak-anak muda disini," jelasnya.
Heru juga mengaku kaget dengan kabar duka Ipda Auzar.
"Baru beberapa hari lalu beliau duduk ngopi dengan mertua saya. Rasanya kaget juga dengan kabar beliau sudah meninggal," pungkasnya.
Kronologis
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang melalui Kabid Humas AKBP Sunarto merilis secara resmi soal kronologis kejadian penyerangan terduga teroris ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi.
Dijelaskan Sunarto, sekitar pukul 09.00 WIB, sebuah mobil mini bus warna putih yang ditumpangi beberapa orang tiba-tiba menerobos masuk lewat pagar depan Mapolda Riau.
Saat dicoba diberhentikan, para penumpangnya selanjutnya turun dari mobil. Salah seorang pelaku sambil menenteng senjata tajam samurai menyerang anggota polisi.
Sampai di halaman Mapolda Riau, penumpang turun dan melakuan penyerangan terhadap anggota dengan enggunakan senjata tajam jenis samurai.
Dua orang anggota polisi terluka kena bacok. Mereka adalah Brigadir Jon Hendri anggota Propam terluka di bagian ibu jari kanan.
Satu lagi adalah Kompol Farid Abdulah, anggota Bidkum Polda Riau terluka di bagian belakang kepala.
Sedangkan mobil terus melaju ke arah pagar samping. Hingga menabrak beberapa orang lainnya.
Mereka adalah dua orang jurnalis yang saat itu sedang bersiap meliput kegiatan ekspos narkoba di halaman Mapolda Riau, juga terluka akibat tertabrak mobil teroris.
Mereka adalah Ryan Rahman, wartawan TV One dan Rahmadi, wartawan MNC TV.
"Sementara itu satu orang anggota kita, Ipda Auzar tewas tertabrak mobil," kata Sunarto.
Dalam kondisi ini disebutkan Sunarto, sebanyak 4 orang pelaku terduga teroris berhasil dilumpuhkan dan tewas.
"Beberapa barang bukti kita amankan termasuk kendaraan. Saat ini sang sopir yang berhasil melarikan diri masih dalam pengejaran," sambung Sunarto.
Sementara itu, lanjutnSunarto, petugas dari Tim Jibom melakukan pemeriksaan atau pendalaman baik dijasad pelaku dan mobil yang digunakan.
Terkait apakah ada benda mencurigakan atau bahan peledak.
"Satu orang pelaku saat itu diketahui memakai semacam body vest," ucap Sunarto. (Syahrul Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Sering Ajak Warga Salat, Ini Sosok Ipda Auzar Polisi yang Tewas Saat Mapolda Diserang,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.