Jenazah Seorang Pelaku Penyerangan Mapolda Riau Dimakamkan di Desa Pasiran
Jenazah pelaku penyerangan Mapolda Riau, Mursalim alias Pak Ngah akhirnya dimakamkan di Desa Pasiran Kecamatan Bantan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Muhammad Natsir
TRIBUNNEWS.COM, BANTAN - Jenazah pelaku penyerangan Mapolda Riau, Mursalim alias Pak Ngah akhirnya dimakamkan di Desa Pasiran Kecamatan Bantan.
Mursalin dimakamkan sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (19/5/2018) pagi.
Sebelum dimakamkan jenazah sempat disalatkan di rumah orang tua yang tidak jauh dari tempat pemakaman warga Pasiran.
Jenazah pelaku penyerangan Mapolda Riau ini dimakamkan di Desa Pasiran atas permintaan keluarganya yang berada di Desa Pasiran.
Baca: Pengacara Tak Tahu Apa Saja yang Dilakukan Aman Abdurrahman di Rutan Mako Brimob 2 Minggu Terakhir
Kepala Desa Pasiran, Amin, Sabtu (19/5/2018) pagi usai pemakaman mengatakan awalnya pihak keluarga datang ke pihak desa meminta izin agar Mursalin bisa dimakamkan di Pasiran.
Mendapat permintaan ini, Kades merasa sedikit akan terjadi penolakan jenazah seperti yang terjadi di Surabaya.
"Namun saya berinisiatif untuk mengumpulkan pemuka masyarakat kemarin malam meminta padangan terhadap permintaan keluarga tersebut," ungkap Amin.
Dari hasil musyawarah bersama pemuka masyarakat baik Kepala Dusun, RT dan RW semua sepakat menerima jenazah Mursalim untuk dimakamkan di Pasiran.
Baca: Kaesang Pangarep: Saya Wajib Membantu Ortu Tapi juga Minta Bayaran ke Bapak
Penerimaan jenazah ini, berdasarkan hasil pertimbangan warga bersama karena Mursalin pernah lahir dan tinggal di sini walaupun tidak lama.
"Bahkan salah satu orangtuanya masih ada di sini bersama keluarga lainnya," ungkap Amin.
Menurut Kades Pasiran, jenazah dijemput langsung pihak keluarga ke Pekanbaru tadi malam.
Kemudian baru tiba di Bengkalis sekitar pukul 08.00 WIB.
Jenazah tiba di rumah orangtuanya di Desa Pasiran sekitar pukul 09.00 WIB.
Warga Desa Pasiran langsung melakukan salat jenazah sebelum dikebumikan di TPU Desa Pasiran.
Baca: Anaknya Tak Kunjung Diterima Jadi PNS, Imam Syafii Tertipu Temannya Sendiri Rp 221 Juta
Polri sudah mempublikasi identitas keempat terduga yang tewas itu, mereka adalah:
1. Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, (42), tidak bekerja, alamat Jl. Raya Dumai-Sei Pakning Jl. Santri Assakinah Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai, Dumai.
2. Suwardi (28) alamat Jl. Raya Lubuk Gaung RT. 03 Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sei Sembilan Kota Dumai.
3. Adi Sufiyan (26) wiraswasta, alamat Jl. Pendowo Gg. Mekar RT. 06 Kelurahan Bukit Batrem I Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai.
4. Daud (Belum seluruhnya teridentifikasi hingga 14.55 WIB).
Sementara itu seorang terduga teroris yang ditangkap belum diketahui identitasnya.
"Masih dalam pendalaman (1 orang yang ditangkap)," ujar Setyo.