PDIP: Rakyat Sumut yang Terbuka Ingin Pemimpin Berpengalaman
Hasto menambahkan, dari hasil survei juga tergambarkan bahwa masyarakat Sumut dikenal sangat fair dalam menilai calon pemimpin.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tiga puluh lima hari jelang pemungutan suara Pilgub Sumut 2018, PDI Perjuangan terus memanaskan mesin politiknya untuk memenangkan pasangan Cagub-Cawagub, Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss).
Partai Pancasilais ini menginstruksikan kadernya untuk terus menyatu dengan rakyat Sumut yang mendambakan pemimpin berpengalaman, bersih dan mampu mendorong perubahan tata kehidupan pemerintahan yang baik.
“Dari hasil survei kami semakin optimis. Masyarakat Sumut yang dikenal terbuka, mengejar prestasi, lebih memilih pemimpin berprestasi dan berpengalaman, semakin kuat memberikan dukungan kepada Djarot-Sihar,” ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hal itu dikatakan Hasto dalam sambutannya pada rapat konsolidasi pemenangan Djoss di Hotel Aston, Medan, Selasa (23/5/2018) malam.
Lebih lanjut Hasto menambahkan, dari hasil survei juga tergambarkan bahwa masyarakat Sumut dikenal sangat fair dalam menilai calon pemimpin.
“Dari dua kali debat publik, masyarakat ternyata menilai kombinasi pasangan Djarot-Sihar mampu membangun harapan baru. Banyak yang optimis bahwa Sumut akan maju dan berjaya di bawah kepemimpinan Djoss. Kami melihat antusiasme masyarakat Sumut terhadap Djoss,” papar Hasto.
Baca: Djarot Syaiful Hidayat Bicara Soal Kebudayaan Indonesia
Hasto menjelaskan, masyarakat Sumut juga menilai kepemimpinan Djoss mampu menghadirkan kesejukan, karena keberpihakan pada masyarakat kecil dan mengedepankan cara-cara dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah.
“Djarot-Sihar tidak memiliki tradisi kekerasan dan menentang premanisme. Pak Djarot juga dibesarkan dari perpaduan NU-Nasionalis,” kata Hasto.
Pada kesempatan tersebut, Djarot-Sihar mengapresiasi kerja tim kampanye yang telah bekerja dengan ikhlas, penuh dengan semangat gotong royong.
“Saya sungguh terharu melihat spontanitas para relawan, ibu-ibu, kaum muda, dan para tokoh agama serta petani dan nelayan yang memberikan dukungan kepada kami. Kami akan gunakan keprcayaan ini dengan sebaik-baikya,” kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar dua periode ini mengatakan, jika dipercaya memimpin Sumut kelak, pihaknya akan membuat pelayanan satu atap untuk memercepat pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan mendorong pembangunan infrastruktur demi menunjang peningkatan daya produksi rakyat.
“Pengalaman saya 10 tahun sebagai wali kota, senagai anggota DPR RI, wakil gubernur dan gubernur DKI menjadi bekal saya untuk bertanggung jawab terhadap seluruh janji kampanye saya,” tegas Djarot bersama Sihar.
Melihat semangat tim kampanye, Hasto juga menegaskan, semangat gotong-royong para kader di Sumut inilah yang menjadi energi perjuangan untuk terus bergerak membangun optimisme masyarakat Sumut.
“Djarot-Sihar berjanji unruk memutus mata rantai korupsi yang membuat pemerintahan Sumut berjalan kurang efektif,” ujarnya.
Hasto menegaskan, gotong royong ini bukan semata-mata demi kemenangan Djoss saja. “Tapi soal martabat dan kehormataan partai. Ini perjuangan ideologi Pancasila”, tegasnya.
Hasto mengungkapkan, walau Djoss terus mengalami kenaikan suara signifikan selama dua bulan kampanye berjalan, hal itu jangan membuat lengah tim kampanye dan relawan.
“Ini angin baik buat kita. Namun kita tidak boleh lengah. Energi perjuangan kita harus terus kita satukan,” ujar Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.