Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Rumah Terduga Teroris, Pernah Dipasang Bendera Bertuliskan Huruf Arab Mirip Bendera ISIS

Bendera itu dipasang cukup lama namun setelah gerakan ISIS muncul tidak pernah dipasang lagi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Di Rumah Terduga Teroris, Pernah Dipasang Bendera Bertuliskan Huruf Arab Mirip Bendera ISIS
tribunjabar/isep heri
Penggeledahan rumah terduga teroris di Tasikmalaya 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNNEWS.COM,  TASIKMALAYA - Tim Dendus 88 Anti Teror didampingi jajaran Polres Tasikmalaya Kota kembali menggeledah tiga rumah yang diduga terkait dengan terorisme, Selasa (29/5/2018) sore.

Dari penggeledahan itu, petugas mengamankan sejumlah anak panah, parang, senapan angin, laptop serta dokumen.

Penggeledahan pertama dilakukan di dua rumah milik anak dan bapak, yakni rumah Gi (27) di Perumahan Bukit Rancageneng Permai D-1 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Bungursari.

Kemudian di rumah Ed (53), ayah kandung Gi, di Kampung Kampung Aboh, Kelurahan Sukamulya, Bungursari. Terakhir di rumah Di (46) di Jalan Sangkali, Kecamatan Mangkubumi.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Ma'ruf, yang ditemui di lokasi, mengatakan pihaknya hanya melakukan pendampingan terhadap tugas Densus 88.

"Kami hanya mendampingi karena sebagai pemegang wilayah dan kasusnya memang terkait dengan terorisme," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Disinggung soal ada penangkapan terduga teroris, Kapolresta mengaku tidak tahu-menahu.

Baca: Terduga Teroris di Tasikmalaya Berprofesi Sebagai Tukang Las

"Itu sudah ranah Densus. Kami hanya membantu penggeledahan, dan sempat ditrmukan sejumlah anak panah, parang, senapan angin serta berbagai dokumen. Semuanya diserahkan ke Densus Anti Teror," katanya.

Namun menurut sumber, sebelum ada aksi penggeledahan, pagi harinya ada penangkapan, yaitu terhadap Gi.

Aksi penggeledahan di rumah Gi baru dilakukan sore dan tak begitu mengundang perhatian.

Penggeledahan kedua di rumah Ed mengundang perhatian warga.

Mereka berkerumun di sekitar rumah Ed namun tak bisa terlalu dekat karena sudah dipasangi police line.

Warga menyebut, bapak dan anak yang menggeluti usaha pembuatan pagar, kanopi, dan teralis ini biasa bergaul.

"Dari kesehariannya, kami tidak percaya kalau Gi ini terkait dengan terorisme apalagi ayahnya, Pak Ed, cukup depat dengan kami," kata Dede Badrudin, Ketua RW setempat.

Namun warga lainnya mengungkapkan, Gi pernah memasang bendera di depan rumahnya beberapa tahun lalu.

Bendera tersebut bertuliskan huruf arab mirip bendera ISIS.

"Kami tidak tahu aslinya itu bendera apa. Pernah dipasang cukup lama namun setelah gerakan ISIS muncul tidak pernah dipasang lagi. Tahu-tahu sekarang ada penggeledahan," kata seorang warga.

Saat penggeledahan di rumah Ed, ibu-ibu mengaku terkejut dan gemetaran melihat banyak polisi memegang senjata laras panjang.

"Badan saya sampai gemetaran begini. Baru kali ini melihat keadaan seperti ini. Banyak polisi membawa senjata panjang," kata Ida (43).

Sementara, pagi sebelumnya warga melihat ada sejumlah orang ke rumah Ed untuk menemui Gi. Setelah itu pergi dan sejak itu Gi tak kelihatan hingga sore.

"Katanya Gi dibawa petugas itu. Saya tidak tahu persisnya," ujar Dede. Menjelang magrib Tim menggeledah rumah Di di di Jalan Sangkali Gang Ma Teja.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas