Kabag Ops Polres Murungraya Terluka Kena Lemparan Batu, Aparat Masih Bersiaga di PT IMK
Polisi terkena lemparan batu yang dilemparkan oleh warga yang ingin merangsek masuk ke kawasan Tambang PT Indomoro Kencana.
Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, PURUK CAHU - Bentrokan yang terjadi di Lokasi Tambang PT Indomoro Kencana (PT IMK), Kelurahan Mangkahui, Murungraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (2/6/2018) malam, mengakibatkan sejumlah polisi terluka.
Polisi terkena lemparan batu yang dilemparkan oleh warga yang ingin merangsek masuk ke kawasan Tambang PT Indomoro Kencana, namun dapat pengadangan aparat Polri yang dibackup TNI.
Dalam bentrokan yang terjadi Sabtu (2/6/2018) hingga tengah malam itu, ratusan warga dengan mengendarai sepeda motor ingin mendesak masuk, sembari melemparkan batu ke arah aparat.
Kemudian aparat melepaskan gas air mata ke arah kerumunan warga disertai semprotan water canon, untuk membubarkan warga yang mendesak ingin menjebol pagar kawat yang dijaga aparat.
Baca: Warga dan Aparat Terlibat Bentrok di Perusahaan Tambang Emas Puruk Cahu
Dalam insiden tersebut, Kabag Ops Polres Murung Raya, Kompol Arifin dan satu personel polisi yang terkena lemparan batu sehingga dilarikan ke pusat pelayanan kesehatan setempat untuk diobati.
Kabar berkembang, dari pihak warga ada tiga orang anak kecil yang terkena paparan gas air mata, juga larikan ke klinik PT IMK untuk diberikan pengobatan dalam bentrokan malam tadi.

Bentrokan terjadi sekitar pukul 18.10 WIB, saat itu, konsentrasi massa dengan sepeda motor ada di depan pintu masuk lokasi perusahaan.
Mereka ingin memaksa masuk ke areal perusahaan namun diadang petugas.
Suasana tegang, terjadi hingga tengah malam tadi.
Baca: Menko Luhut: Demi Stabilitas Kawasan, Indonesia Hormati Hukum Internasional
Setelah ricuh terjadi warga akhirnya membubarkan diri, namun polisi dan TNI masih berjaga di lokasi tersebut hingga Minggu (3/6/3018) untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tindak pemaksaan yang dilakukan warga.
Informasi dihimpun dari warga setempat, selama ini PT IMK kurang memperhatikan warga sekitar lokasi tambang.
Dalam rekrutmen karyawan, warga setempat kurang diakomudir, sedangkan lokasi tambang di kawasan PT IMK, dikenal warga banyak potensi emasnya.
"Kami ingin ikut menambang di lokasi ituz tapi tidak diizinkan," ujar Mamat, salah satu warga.