Foto-Foto Lawas yang Abadikan Momen Bung Karno Dipamerkan di Area Gedung Kantor Pos Kebonrojo
Semua foto-foto lawas itu menggambarkan keragaman budaya Indonesia pasca kemerdekaan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sudharma Adi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - ‘Kemerdekaan Nasional dengan dasar Pancasila adalah jembatan emas, yang membawa Rakyat Indonesia kepada kemakmuran, kemuliaan, kebahagiaan jasmaniah, rohaniah’.
Potongan kalimat pidato Soekarno saat peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1955 terpampang di bawah foto Proklamator Bangsa ini.
Ya, puluhan foto-foto lawas yang mengabadikan momen Putra Sang Fajar ini di area gedung Kantor Pos Kebonrojo.
Puluhan foto ini adalah bagian dari Pameran Arsip Bung Karno yang digelar bertepatan dengan hari lahir Bung Karno pada 6 Juni atau tepat 117 tahun lalu sekaligus peringatan 73 tahun lahirnya Pancasila tepat pada 1 Juni kemarin.
“Pameran ini digelar mulai Rabu (6/6/2018) hingga Sabtu (9/6/2018) mendatang,” jelas Rieke Diah Pitaloka dari Komunitas Jas Merah, Rabu (6/6/2018).
Pameran foto yang diinisiasi Komunitas Jas Merah, Arsip Nasional Indonesia dan PT Pos Indonesia ini tak hanya membidik momen Bung Karno saat berpidato di depan ribuan rakyat, namun juga membidik momen kegiatan budaya atau kondisi sosial di masa Bung Karno berkuasa.
Baca: Ziarah Makam Bung Karno: Khidmati Seluruh Ide, Gagasan, Perjuangan, dan Dedikasi Bung Karno
Seperti potret abdi dalem di Keraton Surakarta pada acara Grebeg Besar.
Ada pula potret tari-tarian dari budaya di Kalimantan dan Sumatera.
Semua foto-foto lawas itu menggambarkan keragaman budaya Indonesia pasca kemerdekaan.
“Kami menggelar pameran di Kantor Pos Kebonrojo ini karena momen sejarah yang tak terlupakan, di mana gedung ini dulunya adalah tempat Bung Karno sekolah HBS pada 1915-1920. Ini momen yang sangat tepat, dimana Pancasila harus terus dihidupkan dari Surabaya,” ujar Rieke yang juga anggota DPR RI ini.
Tak hanya pameran foto Bung Karno saja, dalam momen hari lahir Bung Karno dan Pancasila ini PT Pos Indonesia juga akan membagikan 50 perangko dengan foto Bung Karno dan tulisan asli ‘Tjamkan Pantja Sila’.
Perangko ini juga ada tanda tangan Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri.
“Ini dibagikan selama pameran berlangsung,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menuturkan, dia cukup senang karena Surabaya adalah kelahiran dari tokoh dunia seperti Bung Karno.
“Adanya pameran ini sebenarnya ingin mengingatkan bahwa janganlah lupa dengan falsafah Pancasila, agar hidup Indonesia lebih damai dan sejahtera,” katanya.
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dia menilai, ini adalah cara melawan lupa dari amnesia sejarah Pancasila.
“Makanya, kami dan tokoh lain berusaha terus menggelorakan Pancasila lewat kegiatan ini, agar generasi muda tak lupa dengan sejarah dan tetap ingat perjuangan tokoh bangsa,” katanya.
Kepala ANRI sekaligus membuka Pameran "Tjamkan Pantja Sila" menyatakan, pameran yang didukung oleh ANRI & PT. Pos Indonesia ini, selain Pameran Arsip Bung Karno Bapak Bangsa, peringatan ini juga disertai dengan *Pembagian Prangko Bung Karno di Sidang BPUPK.
"Juga prangko Tulisan Tangan Bung Karno "Tjamkan Pantja Sila" & Sampul Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila GRATIS," katanya.
Edi Santosa Direktur Keuangan dan Umum PT Pos Indonesia menyatakan, PT Pos Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang mempunyai kantor di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
"Secara tidak langsung turut menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Kantor Pos ada sebagai bentuk eksistensi keberadaan negeri kita, Indonesia," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.