Tito tak menyangka bila pria yang bertanya-tanya terkait kondisi kesehatannya saat itu ialah Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Mudik ke Jawa Tengah dari tempatnya bekerja di Papua, Tito melewati Kota Semarang dari tujuan mudik pertamanya di Banjarmasin menuju tujuan mudik selanjutnya di Pati. Menempuh perjalanan panjang, kondisi kesehatannya lantas menurun, beruntung Pemerintah Kota Semarang menyediakan Posko Kesehatan gratis di Simpang Lima, dirinya pun lantas memeriksakan diri di sana.

Bergerak cepat, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tersebut pun lantas menyediakan ruang untuk Tito berisitirahat, pasalnya hasil pemeriksaan menyatakan tekanan darahnya menurun karena kelelahan fisik. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang mengetahui ada pemudik yang sakit itu pun kemudian mendatangi Posko Kesehatan yang terletak di depan Masjid Baiturrahman Semarang tersebut, Selasa (12/16). Wali Kota Semarang yang juga biasa akrab Hendi itu ingin memastikan seberapa parah kondisi Tito.

Setelah sejenak berbincang, Hendi lantas keluar tenda istirahat dan kemudian menitipkan Tito untuk dapat dipantau kondisinya kepada sejumlah petugas kesehatan yang berjaga di posko tersebut.

"Kelihatannya memang hanya kelelahan saja, tadi dianjurkan supaya istirahat dulu semalam, nanti ketika mau melanjutkan perjalanan, saya minta sedulur-sedulur untuk periksa sekali lagi," tutur Hendi.

"Kasus-kasus pemudik yang kesehatannya menurun seperti ini memang salah satu yang kami antisipasi betul, maka dari itu hari ini beberapa puskesmas di Kota Semarang kita buka 24 jam, dan layanan Ambulance Gratis kami siagakan penuh," jelas Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan itu.

Tito sendiri setelah ditemui Hendi mengatakan tidak menyangka jika orang nomor satu di kota lumpia tersebut menemuinya langsung.

"Tidak tau kalau tadi pak Walikota, senang sekali tentunya mendapat perhatian langsung," pungkasnya. Dirinya pun juga menyatakan kondirinya sudah agak lebih baik setelah mendapat penanganan dari sejumlah petugas kesehatan yang ada. (*)