Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meriahnya Tradisi Syawalan Di Kulon Progo

Hal menarik dan selalu dinantikan adalah tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak, Giripurwo, Girimulyo, Kulon Progo,

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Meriahnya Tradisi Syawalan Di Kulon Progo
Radio Sonora/ Stanislaus Jumar Sudiyana
Tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak, Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Hari Raya Idul Fitri selalu dinantikan setiap orang, terlebih bagi setiap perantau yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk silaturahmi dengan handai taulan.

Hal menarik dan selalu dinantikan adalah tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak, Giripurwo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta.

Baca: Mudik Ke Makassar, Jusuf Kalla Akan Gelar Open House Di Kediaman Pribadinya

Ketua RW 06 Pedukuhan Grigak, Parjono (55) mengatakan tradisi syawalan ini sudah berlangsung puluhan tahun dan dilakukan pada lebaran kedua atau malam ketiga lebaran.

"Kegiatan syawalan atau halal bihalal ini sebagai upaya mempersatukan seluruh warga pedukuhan desa yang merantau dan sebagai upaya saling maaf memaafkan di bulan yang fitri ini," ujar Parjono, Jumat (16/6/2018).

Tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak
Tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak, Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta.

Sebelum moment halal bihalal acara diawali dengan ikrar saling maaf memaafkan oleh tetua desa yang kemudian diikuti seluruh warga desa yang hadir.

Baca: Dua Orang Tewas Akibat Kecelakaan Mobil Tabrak Pagar Ruko Di Demak

Tradisi syawalan tahun 2018 ini diikuti lebih dari 400 orang, terdiri dari orang tua, muda, dan anak-anak.

Panjang antrian warga yang ikut tradisi syawalan mengular hingga 300 meter dan memanjang hingga jalan raya.

Tradisi syawalan atau halal bihalal
Tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak, Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta.
Berita Rekomendasi

Parjono menambahkan seluruh Umat Islam di Pedukuhan Grigak secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Orang Muda Katholik (Mudika) St Sylvester, Stasi Niten, Paroki Nanggulan yang ikut mengamankan jalannya takbir keliling pada malam Idul Fitri 1439 Hijriyah.

"Persatuan, keharmonisan dan toleransi warga Pedukuhan Grigrak tidak bisa dirusak dengan isu agama, dan ini ditunjukkan dengan support adik-adik Muda Mudi Katholik Grigak yang ikut partisipasi mengamankan jalannya takbir " tambah Parjono.

Tradisi Syawalan ini juga menjadi moment temu kangen sesama warga yang merantau di berbagai kota di Indonesia mulai dari Jakarta, Bandung, Riau, Surabaya, Semarang, Tangerang dan Bekasi.

Sementara itu, Kepala Dukuh Grigak, Subiasih Triyanto (45) mengatakan tradisi syawalan ini menjadi ajang menjaga keharmonisan warga masyarakat terlebih dalam menghadapi tahun politik 2019 mendatang.

" Semoga moment syawalan ini menjadikan warga semakin dewasa akan semangat kebersamaan, keberagaman dan toleransi terutama menghadapi tahun politik mendatang " ujar Subiasih.

Tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga
Tradisi syawalan atau halal bihalal yang dilakukan Warga Pedukuhan Grigak, Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta.

Dalam tradisi syawalan ini seluruh warga Pedukuhan Grigak saling maaf memaafkan tanpa harus melihat pangkat, jabatan, serta kedudukan dan berharap keharmonisan, kebersamaan ini akan terus terjaga hingga generasi penerus di Pedukuhan Grigak. (Radio Sonora/ Stanislaus Jumar Sudiyana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas