Debat Pilgub Sumut, Djarot Dianggap Sudah Berpengalaman Sehingga Tampil Percaya Diri
“Djarot sudah berpengalaman berdebat, dia bisa menghadapi dengan elegan dan substansial karena pengalamannya itu,” katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengungkapkan tampil rileks dan percaya dirinya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus dalam debat terakhir cagub-cawagub Sumut di Medan lantaran pengalaman yang dimiliki pasangan tersebut.
“Djarot sudah berpengalaman berdebat, dia bisa menghadapi dengan elegan dan substansial karena pengalamannya itu,” kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, saat dihubungi, Selasa (19/6/2018).
Baca: Djarot Bicara Perda Zonasi Penangkapan, Edi Sebut Pentingnya Penegakan Hukum
Selain berpengalaman, kata Adi, Djarot tenang dalam berdebat karena tidak memiliki beban masalah.
Karena itu juga, Djarot leluasa bertanya kepada lawan debatnya mengenai komitmen mewujudkan pemerintahan bersih jika Ijeck yang mendampingi Edy sudah beberapa kali diperiksa KPK terkait kasus korupsi yang menjerat mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.
“Djarot bisa tenang seperti itu kan karena dia bersih dan enggak punya beban masalah apapun,” ungkap Adi.
Diketahui, dalam acara debat itu Djarot-Sihar menyampaikan gagasan dan menjawab pertanyaan dengan santai dan menyentuh substansial sebagai bentuk berpengalaman dan menguasai materi debat.
Dalam dua jam waktu debat yang disiarkan langsung televisi nasional itu, Djarot-Sihar sering menatap lawan debatnya dan selalu mengawali jawaban dan argumentasinya dengan tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepada Edy-Ijeck.
Dalam debat tersebut, Djarot-Sihar fokus menyampaikan komitmennya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara, sesuai tema yang ditetapkan dalam debat, penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Menurut pasangan nomor urut 2 yang diusung PDIP dan PPP, peningkatan kesejahteraan merupakan hak asasi semua warga Sumatera Utara.
Peningkatan kesejahteraan itu, kata Djarot, bakal dimulai dengan mewujudkan iklim investasi lebih bergairah di Sumatera Utara dengan cara menghadirkan pelayanan terpadu, mempermudah prosedur, menjaga iklim dan keamanan, serta menguatkan sistemnya.
“Tugas utama itu adalah melayani, urusan yang sulit itu justru dibikin mudah. Kalau perizinan mudah dan pemimpinnya melayani dengan hati dan jujur, saya yakin investor akan datang,” ucap Djarot.
Selain itu, Djarot juga berjanji akan merevitalisasi balai pelatihan kerja agar tenaga kerja dari Sumut mampu bersaing.
Baca: Djarot dan Edy Saling Menyerang di Debat Terakhir
Sebagai contoh, untuk sektor pertanian akan diprioritaskan di Dairi dan Karo, sektor perikanan dan pengolahan ikan akan diprioritaskan di Tanjung Balai dan Sibolga.
“Kalau perlu didorong supaya mereka mendapat ISO, supaya diakui dan dihormati saat bekerja di luar negeri. Dengan cara itu juga kita bisa menekan human trafficking,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.