Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karamnya KM Sinar Bangun, Tragedi Paling Kelam di Danau Toba

Kejadian ini terus berulang, tidak ada perhatian khusus pemerintah untuk memperhatikan faktor keselamatan bagi penumpang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Karamnya KM Sinar Bangun, Tragedi Paling Kelam di Danau Toba
Tribun Medan / HO
Korban kecelakaan kapal penumpang KM Sinar Bangun di Danau Toba, dievakuasi KM Sinta Damai, Senin (18/6/2018) 

Insiden yang disebut-sebut sebagai kecelakaan kapal terbesar di Danau Toba terjadi tahun 1997.
Kala itu, KM Peldatari tenggelam dan menewaskan puluhan penumpang.

Penyebab kejadian ini diduga karena muatan kapal yang melampaui kapasitas.

Sebagian besar korban yang meninggal adalah anak-anak muda perajin kayu untuk souvenir yang dijual ke Tomok atau Parapat.

Insiden berikutnya terjadi saat Perayaan Pesta Danau Toba 2013.

Pesta yang harusnya berlangsung meriah itu justru dibarengi kejadian mengerikan saat sebuah kapal motor bertabrakan dengan ferry Rao Toba I.

Insiden bermula saat kapal ferry Tao Toba I berlayar dari Pelabuhan Tomok menuju Parapat. Kapal tersebut menyerempat KM Yola yang kelebihan penumpang.

Sebanyak 81 orang penumpang berhasil diselamatkan dan empat orang dinyatakan hilang.

Berita Rekomendasi

Kecelakaan di perairan Danau Toba kembali terjadi pada Mei 2016.

Sebuah kapal kayu bertabrakan dengan kapal boat dan mengakibatkan sejumlah penumpang luka.

Menurut laporan, tidak ada korban tewas dalam insiden ini.

Kecelakaan kapal paling baru tentu saja yang menimpa KM Sinar Bangun.

Penyebab tenggelamn KM Sinar Bangun bisa dibilang sama dengan yang dialami KM Peldatari, yaitu kelebihan muatan.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas