Keberadaan 184 Korban Masih Belum Diketahui
Basarnas sudah mendatangkan Multibeam Side Scan Sonar yang bisa menjangkau kedalaman hingga 2 ribu meter dan saat ini sedang dilakukan penginstalan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pencarian korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018) sudah memasuki hari keenam, Sabtu (23/6/2018).
Namun baru tiga jasad korban yang ditemukan dan sebanyak 184 korban lainnya masih dalam pencarian.
Posisi bangkai KM Sinar Bangun yang diduga jadi tempat korban terperangkap masih misteri dan seusai aturan standar, pencarian akan berlangsung seminggu.
Kepala Basarnas Marsekal Muda M Syaugi mengatakan melihat situasi korban yang masih sedikit ditemukan, bisa jadi pencarian korban hilang diperpanjang.
Walau sesuai SOP pencarian 7 hari dan sekarang sudah hari ke-6, nanti semua akan dianalisa.
"Kita akan analisa kemungkinan-kemungkinan apa yang akan dilakukan. Kuncinya tiga, pemerintah harus serius dan hadir di sini, all out. Kalian bisa lihat di sini kami all out dan bekerja pakai hati," kata Syaugi, Sabtu (23/06/2018).
"Kalian bisa lihat kami bekerja serius di sini. Selalu setiap hari peningkatan-peningkatan itu kami berikan, supaya korban-korban sesama saudara kita bisa ditemukan," sambungnya.
Baca: Basarnas Menduga Korban Hilang Terjebak di Dalam Badan KM Sinar Bangun
Lanjut, terkait korban tenggelam yang bisa saja mayatnya akan menggelembung akibat gas dalam tubuh, Syaugi katakan bahwa menurut pengalaman kalau di laut 3 hari akan mengambang dan di air tawar teorinya lebih cepat.
Namun kenyataannya tidak yang mengambang hanya dua jasad.
"Menurut saksi korban yang di RSUD Rondahaim katakan kebanyakan saat kejadian korban selamat berada di atas kapal. Jadi menurut dia kemungkinan banyak korban yang terperangkap di dalam kapal. Karena kalau kita lihat gambar kapal, pasti kesusahan menyelamatkan diri karena banyak tralis-tralis, jadi kemungkinan sulit untuk menyelamatkan diri saat tenggelam," ungkapnya.
Terbaru Basarnas sudah mendatangkan Multibeam Side Scan Sonar yang bisa menjangkau kedalaman hingga 2 ribu meter dan saat ini sedang dilakukan penginstalan.
"Harapan saya dengan alat yang baru bisa melihat posisi kapal di mana. Ini kedalaman Danau Toba tidak lebih dari 2 ribu meter pasti bisa. Fokus kita tetap cari titik kapal di mana," kata Syaugi.(cr9/tribun-medan.com).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.