SBY Sebut Oknum BIN, Polri, dan TNI Tak Netral di Pilkada
SBY menegaskan yang disampaikan bukan isapan jempol dan tidak ada niat seorang SBY menuduh, melebih-lebihkan, mendramatisasi
Editor: Eko Sutriyanto
![SBY Sebut Oknum BIN, Polri, dan TNI Tak Netral di Pilkada](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/susilo-bambang-yudhoyono_20180623_171055.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Bogor Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada oknum BIN, TNI, dan Polri yang tidak netral dalam Pilkada 2018.
"Yang saya sampaikan itu bukan isapan jempol belaka, tidak ada niat seorang SBY menuduh, melebih-lebihkan, mendramatisasi apalagi duhli, tuduh liar. Itu bukan DNA saya, saya hati-hati dalam berbicara," ujar SBY di Hotel Santika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (23/6/2018).
"Tapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidaknetralan elemen atau oknum dari BIN, TNI, Polri, itu nyata adanya, ada kejadian, bukan hoaks, sekali lagi, ini oknum," sambungnya.
Bahkan SBY juga menyebut kejadian saat Pilkada di beberapa daerah seperti di DKI Jakarta, Jawa Timur, Riau, Kalimantan Timur, dan Maluku.
Salah satunya kata dia, adalah calon dari partai Demokrat diminta untuk memasukkan pejabat kepolisian menjadi wakil dalam pencalonan untuk kepentingan tertentu.
Ada pula di daerah lain seorang calon yang diperkarakan polisi karena menolak untuk memenuhi keterlibatan petinggi kepolisian.
Baca: Susilo Bambang Yudhoyono: Definisi Terorisme Menurut Pemerintah Baik, Jangan Melebar Kemana-mana
Kemudian ada pula, kata SBY, petinggi BIN memerintah petinggi TNI untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
"Kok begini, kasar sekali, kok terang-terangan, mungkin, biarlah saya SBY warga negara biasa penduduk Cikeas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang bicara. Kalau pernyataan saya ini membuat intelejen dan kepolisian kita tidak nyaman, dan ingin menciduk saya, silakan, Mengapa saya sampaikan? Agar BIN, TNI, Polri netral" katanya.
Ia juga berharap bahwa rakyat bisa berani menolak semua tindak kecurangan termasuk ketidaknetralan tersebut.
SBY mengatakan jika ketidaknetralan ini terus berlanjut, maka dikhawatirkan akan menimbulkan perlawanan dari rakyat.
"Oleh karena itu saudara-saudaraku, pada pilkada serentak ini saya mohon dengan segala kerendahan hati netralah negara, netrallah pemerintah, netrallah BIN, Polri dan TNI," katanya.
"Saya juga berharap rakyat kita berani menolak semua tindak kecurangan termasuk ketidaknetralan, biarlah rakyat menggunakan haknya, siapa pun yang disukai, yang diyakini bisa memimpin. Ini permohonan dan harapan saya. Kalau tidak, Allah juga mendengarkan ucapan saya," kata SBY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.