Aksi Pemuda Trenggalek Gelar Ruwatan Dewasrani
Aksi ini bentuk dari simbolisasi cerita Dewasrani Ruwat dilakukan oleh komunitas Undur Undur saat menggelar theatrikal di alun alun kota Trenggalek
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK-Aksi budaya dari sekelompok anak muda Trenggalek menggelar theatrikal cerita "Dewasrani Ruwat" untuk sindiran tajam atas kepemimpinan yang mementingkan diri sendiri dan ambisius. Aksi ini bentuk dari simbolisasi cerita Dewasrani Ruwat dilakukan oleh komunitas Undur Undur saat menggelar teatrikal di alun alun Kota Trenggalek Sabtu (23/6/2018) lalu.
"Dewasrani merupakan wujud nafsu serakah, sosok inisudah mendapat amanah ngayomi kawula namun buta hati meninggalkan amanah kawula dan berhasrat merebut kekuasaan di tempat lain tanpa mengindahkan tata krama, kearifan dan kesetiaan pada kawulanya yang sebelumnya memberikan kepercayaan," Istambul Uyun, penanggung jawab aksi.
Uyun, mewakili Komunitas Undur-undur menyatakan bahwa sosok pemimpin seperti Dewosrani nyata nyata berkhianat pada kawula yang mempercayainya.
Gelaran theatrikal dimainkan oleh lima orang pemuda ini mengkisahkan, Dewasrani yang hadir dalam sosok dengan sifat, perwatak dan kharakter khianat, serakah, bengis, kasar, dan mau benarnya sendiri melekat pada sikap kepemimpinan Dewasrani. "Inilah kisah refleksi bagaimana sosok yang sering membuat keributan di Jonggrisaloka dengan berbagai tuntutan yang aneh-aneh," kata Uyun.
Dewosrani meskipun ganteng dan mendapatkan kesempatan sekolah yang tinggi namun jauh dari watak, sifat, karakter dan kepribadian seorang pemimpin yang setia, rendah hati dan amanah. Dewosrani lupa diri akibat keserakahan yang memenuhi dirinya.
Rakyat Trenggalek dan Jawa Timur diingatkan lewat aksi budaya ini bahwa setelah merenung dengan hati yang bening dan pikiran yang jernih. Rakyat Trenggalek diajak untuk memohon pada Allah semoga rakyat Trenggalek dan Jawa Timur selalu mendapatkan perlindungan, keberkahan, kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan.
"Rakyat Trenggalek dan Jawa Timur terkenal amanah, setia, santun menolak segala wajah yang mencerminkan watak khianat, serakah dan kasar," kata Uyun.
Melalui gelaran budaya ini, Komunitas Undur-undur mengajak rakyat Trenggalek dan Jawa Timur selalu waspada terhadap Dewasrani yang selalu mementingkan diri sendiri dan mengedepankan ambisi pribadi untuk meraih kekuasaan dengan cara yang khianat.
"Melalui ritual ruwat ini kita berdoa semoga rakyat Trenggalek dan Jawa Timur mendapatkan pemimpin yang amanah dan setia," jelas Uyun.
Uyun menambahkan mengakhiri aksi budaya, selanjutnya sosok Dewosrani dilarung di Pantai Selatan agar tenggelam dan tidak mengganggu kedamaian dan ketentraman hati kawula Trenggalek dan Jawa Timur.
Aksi teatrikal ini secara gamblang ingin menyampaikan pesan untuk menunjukkan pada masyarakat Trenggalek dan Jawa Timur tentang sosok pemimpin yang ambisius.
"Aksi budaya ini bertujuan untuk mengingatkan sekaligus sebagai bentuk sindiran pada pemimpin hianat dan serakah yang terkesan memiliki perangai bak Dewasrani," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.