Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses hitung cepat (quick count) versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA telah selesai dilakukan. 

Hasilnya, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) menang disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik). 

Kendati tidak menang berdasarkan hasil hitung cepat versi LSI Denny JA, pasangan Asyik berhasil meraup angka hasil hitung cepat yang cukup fenomenal. 

Mereka berhasil mengalahkan pasang calon yang diunggulkan dalam berbagai survei yakni Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. 

Menurut peneliti senior LSI Denny JA, Aji Al Farabi, kemenang Asyik di Jawa Barat tidak lepas dari sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Sangat besar ya (pengaruh Prabowo), kalau kita lihat dari sisi pengalaman hasil Pilpres 2014 di sana Pabowo menang di atas Jokowi," ujar Ali, di Kantor LSI Denny JA, Rabu (27/6/2018). 

Selain itu faktor yang menentukan adalah 'nurut' nya para pendukung Probowo terhadap perintah sang ketua umumnya. 

"Oleh karna itu kita lihat di acara debat kandidat pasangan Asyik mencoba menegaskan kedetan itu, kedekatan mereka adalah calon yang diusung Prabowo," ujar Ali. 

"Muncul kaos bertuliskan ganti presiden, ganti gubernur saat debat, juga terlihat masif diruang publik selebaran yang disebar mereka mencoba menguatkan calon yang diusung Prabowo adalah pasangan Asyik," sambunya. 

Walaupun di Jawa Barat pasangan Asyik kalah, Ali melihat pada Pilpres 2019 nanti nya tidak akan mempengaruhi loyalitas pendukung Prabowo di Bumi Priangan. 

"Artinya kalo Prabowo yang maju pengaruhnya di Jawa Barat juga masih kuat," ujar Ali. 

Disisi lain Ali menegaskan jika hasil Pilkada kali ini tidak memiliki pengaruh secara langsung kepada penyelenggaran Pilpres 2019 mendatang. 

"Tapi sekali lagi kemenangan ini menurut kami tidak akan pararel nanti dengan hasil di pilres," ujar Ali.(*)