Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deddy Mizwar Kalah di Jabar, 'Kecolongannya Itu di Sini'

Sebut saja, Naga Bonar hingga serial ramadhan Para Pencari Tuhan. Belum lagi, iklan yang banyak dibintanginya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Deddy Mizwar Kalah di Jabar, 'Kecolongannya Itu di Sini'
Tribunnews/JEPRIMA
Calon gubernur Jawa Barat nomor pemilihan 4 Deddy Mizwar bersama istri dan anaknya saat mencoblos di TPS 61 di kompleks tempat tinggalnya di Blok G Perum Jatiwaringin Asri RT 015 RW 013 Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, Rabu (27/6/2018). Pilkada serentak kali ini digelar di 171 daerah, dengan 17 provinsi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 115 Kabupaten untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta 39 Kota untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jabar nomor urut 4, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi kalah dalam hitung cepat Pilgub Jabar yang digelar oleh sejumlah lembaga survei.

Pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum unggul dengan raihan suara di atas 30 persen.

Melihat nama besar Deddy Mizwar sebagai publik figur, sulit disangka ia akan kalah. Film-film yang dibintanginya selalu membekas di benak masyarakat.

Sebut saja, Naga Bonar hingga serial ramadhan Para Pencari Tuhan. Belum lagi, iklan yang banyak dibintanginya.

Potensi kekuatan nomor 4 ini tak diragukan lagi manakala ia ditopang oleh Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi yang jadi calon wakil gubernurnya. Namun toh, hasil akhir pasangan ini kalah.

Ketua Tim Pemenangan Deddy-Dedi, Irfan Suryanegara yang juga ketua DPD Partai Demokrat Jabar berpendapat suara Demiz-Dedi tergerus oleh suara pasangan calon nomor 3, Sudrajat-Syaikhu atau Asyik.

BERITA REKOMENDASI

"Dalam hitungan (quick count hari ini) kita bisa lihat nomor 1 suaranya tidak naik lagi, cenderung stagnan. Ternyata suara kami bergeser ke pasangan A‎syik," kata Irfan di Dago Pakar, Kota Bandung, Rabu (27/6/2018).

Faktor penyebab beralihnya suara Asyik, kata Irfan, adalah karena konstelasi politik dan isu nasional. Ia membantah mesin partai lengah. Deddy-Dedi diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat.

"Tidak lengah, mesin partai berjalan maksimal. Cuma ada isu yang sifatnya nasional menyangkut pasangan Asyik hingga isu itu berpengaruh pada elektabilitas mereka," katanya.

Irfan pun mengaku timnya kecolongan. Menurut Irfan, selama tahapan Pilgub Jabar pihaknya salah memetakan siapa lawan terberat.

"Selama ini kami konsen ke Rindu (Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum). Tapi ternyata suara kami bergeser ke Asyik," katanya.

‎Demiz sendiri berpendapat sederhana soal penyebab kekalahannya meski melenggang ke Pilgub Jabar dengan bekal nama besar dan kepopulerannya sebagai aktor. Namun toh, itu tidak memuluskan dia ke Gedung Sate.

"Sederhana. Allah punya ketetapan terbaik bagi siapapun. Hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati manusia, kita harus berbaik sangka pada ketetapan Allah," ujar Demiz.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas