Kelian Desa Tak Menyangka EBA Ditangkap Polisi karena Simpan Ratusan Peluru di Kamarnya
Pemeriksaan di rumah warga berinisial EBA ini sempat menghebohkan karena sempat tersiar kabar EBA terlibat jaringan terorisme.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Dewi Agustina
Yang ada hanyalah sebuah airsoft gun.
Dan senjata laras panjang yang dimiliki EBA, juga merupakan senjata airsoftgun, bukan senjata laras panjang asli.
"Itu airsoft (senjata laras panjang). Tidak ada buku jihad. Iya laras panjang itu airsoft senjata mainan. Cuma memang ada amunisi yang asli," tegasnya.
Hengky menyebut, EBA ditangkap Selasa (26/6/2018) sekitar pukul 20.30 Wita di rumahnya.
Sekitar 40 personel gabungan yang melakukan penggerebekan.
Dan informasinya ada magazine peluru aktif, granat dan buku jihad dalam penangkapan. Tapi, Polda Bali menolak ketika disebut adanya penyitaan itu.
Terduga EBA, masih perlu didalami apakah terlibat jaringan terorisme.
Klian Tempek Nengah Suda, mengaku, pada saat penggerebekan rumah itu, ia saat itu sedang memasak di dapur.
Kemudian, dipanggil oleh kepolisian untuk menyaksikan sebentar.
Ia disuruh menyaksikan pemeriksaan dan penyitaan barang-barang milik pelaku, karena selaku Ketua Lingkungan.
"Jadi saya disuruh diam, dan menyaksikan saja pemeriksaan barang-barang. Ada beberapa buku tapi kurang jelas, buku apa. Barang yang diambil banyak (senjata, amunisi dan beberapa senjata lainnya)," ungkapnya.
Baca: Kepala Cabang Bank BNI Tokyo Pengenalan Lingkungan Dulu Sebelum Petakan Strategi Bisnis Jepang
Suda menyebut, EBA memang menjadi warganya baru sekitar kurang lebih tiga tahunan tinggal di lingkungan tersebut.
Karena belum lama jadi warga di sana, ia tidak mengetahui pasti sikapnya.
Namun kesehariannya, bukan antisosial. Sering pelaku bersosial dengan orang yang di depan rumahnya.