Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nengah Suda Kaget, Tetangganya Menyimpan Ratusan Peluru

Mendadak ada polisi yang memintanya menemani pemeriksaan rumah warganya di Jalan Gandapura 3E, Desa Kesiman Kertalangu Denpasar .

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nengah Suda Kaget, Tetangganya Menyimpan Ratusan Peluru
Istimewa
Barang-barang sitaan dari kamar EBA 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Selasa (26/6/2018) pukul 20.30 Wita, Klian Tempek Desa Kesiman Kertalangu sedang sibuk memasak di dapur.

Mendadak ada polisi yang memintanya menemani pemeriksaan rumah warganya di Jalan Gandapura 3E, Desa Kesiman Kertalangu Denpasar .

Pemeriksaan di rumah warga berinisial EBA ini sempat menghebohkan karena sempat tersiar kabar EBA terlibat jaringan terorisme.

Terlebih disita senjata dan berbagai peluru tajam di kamar EBA, namun kabar itu terakhir dibantah polisi.

Baca: Warung yang Pukul Konsumen Dengan Harga Selangit Disebut Sepi Pembeli

Informasi di lokasi kejadian, seorang warga berinisial EBA, 45 tahun, ditangkap petugas gabungan.

Sempat heboh di dunia maya, bahwa pelaku terlibat jaringan terorisme, ternyata EBA hanya ditangkap karena kepemilikan senjata.

Dari penangkapan itu, Polda Bali masih terus memeriksa intensif dan mengembangkan penyidikan.

BERITA REKOMENDASI

Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky menyebut, dalam penangkapan yang dilakukan Tim Subdit 1 Ditreskrimum Polda bersama dengan Tim CTOC dan Brimobda Polda Bali telah menangkap EBA.

EBA dikenai sangkaan karena melakukan tindak pidana menyimpan dan memiliki amunisi berupa peluru tajam sebagaimana dimaksud UU Darurat nomor 12 tahun 1951.

“Jadi tidak seperti informasi yang beredar (terlibat jaringan teroris). Gak ada teroris. Hanya seseorang yang menyimpan airsoftgun dan beberapa amunisi tajam dan hampa. Jadi yang beredar di medsos (media sosial) tidak benar. Sekarang sedang dikembangkan," ucap Hengky, kepada Tribun Bali, Rabu (27/6/2018).

Sejumlah barang bukti amunisi disita dari kamar EBA, barang bukti itu seperti amunisi kaliber 5,56mm, 103 butir, Amunisi kaliber 40mm jlm 9 butir, amunisi kaliber 762 mm, 9 butir, Amunisi kaliber 9 mm, 104 butir, 1 butir soft gun slug dan 1 proyektil, 1 butir kaliber 45, 1 butir kaliber 38, 20 butir peluru hampa, 7 proyektil, 135 selongsong peluru, 1 buah invinite vowder anti huru hara, 2 buah air soft gun laras panjang dan 2 bh laras pendek dan 5 bh sangkur dan 1 buah pisau.

"Saat ini langkah kami ialah membuat Laporan model -A, kemudian sudah mengamankan pelaku, menginventarisir barang bukti dan mengintrogasi saksi-saksi," jelasnya.

Hengky menolak, ketika disebut ada buku jihad satu dus seperti informasi yang beredar di jejaring sosial media.

Kata dia yang ada hanyalah sebuah airsoft gun.

Dan senjata laras panjang yang dimiliki EBA, juga merupakan senjata airaoftgun, bukan senjata laras panjang asli.

"Itu airsoft (senjata laras panjang). Tidak ada buku jihad. Iya laras panjang itu airsoft senjata mainan. Cuma memang ada amunisi yang asli," tegasnya.

Hengky menyebut, EBA ditangkap Selasa (26/6) sekitar pukul 20.30 Wita di rumahnya.

Sekitar 40 personel gabungan, yang melakukan penggerebekan.

Dan informasinya ada magazine peluru aktif, granat dan buku jihad dalam penangkapan. Tapi, Polda Bali menolak ketika disebut adanya penyitaan itu.

Dan terduga EBA, masih perlu didalami apakah terlibat jaringan terorisme.

Klian Tempek Nengah Suda, mengaku, pada saat penggerebekan rumah itu, ia saat itu sedang memasak di dapur.

Kemudian, dipanggil oleh kepolisian untuk menyaksikan sebentar.

Ia disuruh menyaksikan pemeriksaan dan penyitaan barang-barang milik pelaku, karena selaku Ketua Lingkungan.

"Jadi saya disuruh diam, dan menyaksikan saja pemeriksaan barang-barang. Ada beberapa buku tapi kurang jelas, buku apa. Barang yang diambil banyak (senjata, amunisi dan beberapa senjata lainnya)," ungkapnya.

Suda menyebut, EBA memang menjadi warganya baru sekitar kurang lebih tiga tahunan tinggal di lingkungan tersebut.

Karena belum lama jadi warga di sana, ia tidak mengetahui pasti sikapnya.

Namun, kesehariannya, bukan antisosial. Sering pelaku bersosial dengan orang yang di depan rumahnya.

"Orang yang biasa saja. Tapi informasinya memang mantan anggota angkatan laut. Saya baru tahu waktu kemarin waktu penggerebekan," jelasnya.

Keseharian pelaku, lanjutnya, kalau bertemu dengan warga sekitar selalu tersenyum.

Kalau dugaan stres juga tidak ada.

Pelaku tidak pernah ada masalah dengan warga.

"Tidak pernah membuat masalah. Kalau ngobrol biasanya sama tetangga depannya itu," bebernya.

Kami Masih Syok

Pantauan Tribun Bali, rumah milik EBA berlantai dua.

Ketika wartawan berkunjung ada sebuah mobil Avanza putih dan tiga buah motor di pelataran rumahnya.

Saat itu, ada seorang perempuan yang diduga istrinya berbaju merah muda dan seorang pria berpakaian warna cokelat.

Nampak seorang wanita sedang merapikan pakaian dan satu laki-laki menyapu rumah dan menolak menyebut namanya.
Ketika diminta untuk klarifikasi atas tuduhan dari informasi yang beredar, pihak keluarga menolak dan memilih untuk memulihkan suasana yang belum kondusif.

Terlebih baru saja rumah itu digerebek dari Selasa hingga Rabu dini hari.

"Nanti ya. Kami belum bisa. Kakak saya masih syok. Ini juga privasi," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Klian Tempek Desa Kesiman Tak Menyangka EBA Yang Selalu Tersenyum Punya Ratusan Peluru di Kamar,

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas