Selama Mudik dan Balik Lebaran, 10 Insiden Pelemparan Kereta Api Terjadi Wilayah Daop V Purwokerto
Insiden pelemparan benda keras ke kereta api mewarnai masa angkutan lebaran PT KAI, 5 hingga 26 Juni 2018.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Insiden pelemparan benda keras ke kereta api mewarnai masa angkutan lebaran PT KAI, 5 hingga 26 Juni 2018.
PT KAI Daop V Purwokerto mencatat terjadi 10 kali insiden pelemparan benda keras ke kereta api yang mengangkut pemudik selama masa itu.
Dari 10 insiden itu, aparat keamanan berhasil menangkap sedikitnya empat pelaku pelemparan.
Tiga pelaku di antaranya terpaksa harus diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adapun seorang pelaku teridentifikasi mengalami gangguan jiwa.
Adapun dua kasus lainnya sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian untuk diprosea hukum.
"Juga ada percobaan pencurian satu kali di stasiun Bumiayu, ini dalam penanganan Polsek Bumiayu," kata Humas PT KAI Daop V Purwokerto Ixfan Hendriwintoko, Kamis (28/6)
Pihaknya juga sempat menemukan tumpukan karung pupuk di jalur KA yang berpotensi mengganggu perjalanan KA.
Pelaku pun berhasil ditangkap dan dikenai wajib lapor karena meletakkan karung sembarangan yang bisa mengancam keselamatan banyak orang.
Masa angkutan lebaran juga diwarnai kecelakaan tabrakan atau temperan KA dengan warga atau pengendara.
Daop 5 mencatat terjadi tujuh kali peristiwa temperan di wilayah Cilacap, Banyumas dan Kebumen hingga timbul korban luka berat.
Di lain sisi, selama masa angkutan lebaran, petugas PT KAI berhasil mengamankan barang-barang penumpang yang tertinggal.
Setidaknya ada 33 kejadian barang tertinggal di wilayah Daop 5, 28 di antaranya sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Rata-rata barang penumpang yang tertinggal berupa handphone, tas, makanan dan pakaian.
"Rata rata barang tertinggal di Hall pada saat pemesanan tiket. Atau handphone yang tertinggal di KA saat isi baterai, atau jatuh dari saku," katanya.(*)