Cerita Saksi yang Lihat Polisi Kejar-kejar Seorang Pengemudi Mobil hingga Akhirnya Ditembak
Aksi kejar-kejaran terjadi antara petugas Kepolisian dengan seorang pengemudi mobil berwarna silver bernomor polisi AB 1979 U.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Aksi kejar-kejaran terjadi antara petugas Kepolisian dengan seorang pengemudi mobil berwarna silver bernomor polisi AB 1979 U.
Pengemudi tersebut dikejar petugas lantaran tidak mau menjalani pemeriksaan saat memasuki Mapolda DIY tadi siang, Selasa (3/6/2018).
Bahkan, petugas pun terpaksa melepaskan tembakan guna menghentikan laju pengemudi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut.
Perlu diketahui, semenjak peristiwa teror bom Surabaya, Polda DIY memeriksa setiap orang yang hendak masuk ke Mapolda DIY.
Seorang saksi mata, Wintolo Irianto (36), warga Karangnongko, Maguwoharjo, Sleman mengungkapkan bahwa kejadian bermula saat dirinya tengah mengendarai sepeda motor untuk kembali ke base camp yang berada di daerah Seturan.
Sesampainya di depan Mapolda DIY, laju sepeda motornya dihentikan seorang anggota Provos Polda DIY.
"Saat itu sekitar pukul satu, lewat depan Polda dan ada mobil dikejar Polisi, tiba-tiba disuruh mboncengin Provos untuk mengejar mobil itu," katanya, saat ditemui di depan SMP 1 Seyegan, Selasa (3/6/2018).
Dilanjutkan pria yang berprofesi sebagai ojek daring ini, ia bersama anggota Provos mengejar mobil tersebut ke arah timur dan sesampainya di depan Kampus UPN "Veteran" Yogyakarta memutar balik ke arah barat.
Diungkapkannya, pengejaran tersebut melibatkan beberapa sepeda motor patroli dan dua mobil patroli.
Mengenai laju mobil yang dikejar, menurutnya mobil melaju dengan kecepatan sekitar 60 Km/jam.
"Sempat ditembak dari lawan arah di depan Hartono Mall, terus mobilnya juga sempat terjebak macet di perempatan Gejayan. Polisi juga menembak bannya saat itu tapi mobilnya tetap melaju sampai Jakal," ujarnya.
Lebih lanjut, selama pengejaran dia mendengar beberapa kali suara tembakan yang dilepaskan petugas.
Pengejaran pun terus berlangsung hingga melewati flyover Jombor ke arah timur.
Dikatakannya pula, bahwa mobil yang dikejar tersebut menerobos semua lampu lalu lintas.
"Di perempatan Monjali sempat dicegat dua motor patroli tapi diterobos, ada ibu-ibu juga yang kena. Kemudian sampai depan UTY posisi roda kiri belakang mobil itu lepas, kacanya juga pecah saat itu karena ditembak," ucapnya.
Sesampainya di perempatan Kronggahan mobil yang dikejar tersebut melaju ke arah Seyegan.
Menurutnya, di daerah Seyegan dua mobil milik Kepolisian berusaha mengentikan laju mobil tersebut dan akhirnya berhenti di depan SMP 1 Negeri Seyegan, Sleman.
"Jadi setelah kehabisan jalan, dari lawan arah ada truk, mobil sempat maju mundur dan akhirnya dikepung sama Polisi untuk dilumpuhkan. Sampai sini (Depan SMP 1 Seyegan) sekitar jam dua seperempat, kalau yang mengejar sekitar satu setengah jam," ujarnya.
Menurut Wintolo, ia sempat mendengar beberapa kali suara keras seperti tembakan, namun ia tidak mengetahui pasti suara tersebut berasal dari senjata api atau bukan.
Kendati demikian, diakuinya bahwa petugas sempat melakukan negosiasi mengingat pengemudi tak kunjung keluar dari mobil yang dikendarainya.
"Setelah 15 menit akhirnya sopirnya keluar. Saya lihat cuma satu cewek pakai pakaian warna hitam," katanya.
Sementara itu, Nur Rahman (16), warga sekitar mengatakan, bahwa saat dirinya tengah memberbaiki besi tampak satu unit mobil berwarna silver melaju dari arah timur.
Setelah itu diikuti banyak petugas Kepolisian yang mendekati mobil tersebut.
"Tadi itu ada suara krosak-krosak dari arah timur dan laju mobilnya zigzag itu. Terus dari arah barat dihadang mobil Patroli, dan tadi juga terdengar suara letusan 5 sampai 6 kali," ulasnya.
"Ada satu perempuan yang dibawa Polisi tadi ke arah timur," imbuhnya.(TRIBUNJOGJA.COM)