Tiap KK Korban Gempa Kalibening Banjarnegara Terima Bantuan Uang Tunai Rp 2 Juta
Sebanyak 361 keluarga yang rumahnya rusak ringan akibat gempa hari ini menerima bantuan uang tunai dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA-Ratusan Kepala Keluarga (KK) korban gempa Kalibening Banjarnegara boleh bernafas lega.
Sebanyak 361 keluarga yang rumahnya rusak ringan akibat gempa hari ini menerima bantuan uang tunai dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Masing-masing keluarga mendapat bantuan sebesar Rp 2 juta.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menyerahkan langsung secara simbolis bantuan itu kepada perwakilan korban di aula Kecamatan Kalibening, Senin siang (9/7).
Budhi mewanti-wanti penerima bantuan agar uang itu digunakan untuk keperluan renovasi rumah, bukan untuk barang yang tidak perlu.
Dia juga meminta para korban untuk memastikan bantuan yang diterima utuh senilai Rp 2 juta.
Selain bantuan uang, pihaknya juga telah menyiapkan bantuan material bangunan untuk membantu perbaikan rumah rusak.
Jumlah bantuan material untuk masing-masing rumah bisa berbeda karena tingkat kerusakan yang berbeda.
"Administrasi di Pemda sudah selesai. Disiapkan material, tapi harus jujur,"katanya
Kepala BPBD Banjarnegara Arif Rachman mengatakan, sebanyak 361 keluarga yang rumahnya rusak ringan itu tersebar di lima desa. Dia merinci, 180 di antaranya di Desa Kasinoman, 77 di Desa Kertosari, 60 di Desa Plorengan, 33 di Desa Sidakangen, dan 11 di Desa Kalibening. Selain bantuan uang tunai, mereka juga akan menerima bantuan bahan bangunan seperlunya.
“Untuk yang rusak ringan, Pemkab beri bantuan uang tunai Rp 2 juta dan bahan bangunan yang diperlukan untuk perbaikan rumah,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 361 Korban Gempa Kalibening Banjarnegara Terima Bantuan Uang Tunai.
Lain halnya untuk keluarga korban gempa yang rumahnya mengalami rusak berat dan sedang.
Pemberian bantuan untuk mereka dilakukan langsung oleh pemerintah pusat dan provinsi. Data BPBD, rumah rusak berat sebanyak 238 unit. Sedangkan rumah rusak sedang sebanyak 168 rumah.
Keluar dari aula kecamatan, Ahmad Amirul semringah usai menerima bantuan uang tunai dari pemerintah.
Amirul adalah satu di antara 361 penerima bantuan uang tunai karena rumahnya terkategori rusak ringan. Dia mengaku akan memergunakan uang itu guna membeli bahan bangunan untuk perbaikan rumahnya.
Amirul dan keluarganya hingga kini masih tinggal di hunian sementara bersama puluhan KK lainnya di dusun Kebakalan Desa Kertosari.
Rumahnya di dukuh Kebakalan mengalami rusak sedang akibat gempa berkekuatan 4,4 SR, April 2018 lalu. Tembok bangunan rumahnya retak-retak, hingga sebagian kecil ambrol karena tak kuat menahan gempa.
"Saya akan pakai uangnya untuk beli bahan bangunan, karena sudah diwanti-wanti bantuan ini buat beli material,"katanya