Heran Dengan Rumput Bergoyang, Saat Diperhatikan Ternyata Ada Jasad Pemuda yang Diterkam Buaya
Sesampainya di tempat ini, Alif mencuci tangan di pinggir sungai lalu tak lama kemudian ia hilang di makan oleh buaya tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pencarian jasad remaja yang diterkam buaya oleh warga dan sejumlah aparat akhirnya berhasil.
Dalam dua kali dua puluh empat jam akhirnya mayat Alif (19) ditemukan di pinggiran Sungai Rengit, sekitar pukul 09.30 WIB.
Jenazah pria itu ditemukan warga sekitar yang sedang berjaga di lokasi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Sripoku.com dari lapangan, mulanya warga sekitar heran dengan kondisi rumput sungai yang bergoyang-goyang, alhasil setelah di cek dengan sangat hati-hati mereka memberanikan diri untuk melihat pinggiran sungai itu, dan ternyata ada sesosok mayat yang bercampur dengan lumpur sungai.
Baca: Pembunuh Budianto Ditangkap, Mengaku Sempat Berhubungan Sesama Jenis Sebelum Dieksekusi
Mayat tersebut rupanya mayat Alif yang hilang diterkam buaya muara ketika hendak mencuci tangan di Sungai Rengit, Minggu (8/7/2018).
Saat ditemukan kondisi mayat dengan posisi tengkurap dan sudah bengkak membiru, bahkan kepala serta tangan kanan korban sudah tidak ada lagi.
Doyok, seorang warga, mengatakan kalau ia dan warga lain melihat rumput sungai bergerak dan saat itu lah timbul kecurigaan.
Saat akan memastikan ada apa di balik rumput tersebut, mereka melihat mayat Alif ada di pinggir sungai.
"Kita curiga ada apa kok bergoyang-goyang, pas kita cek rupanya mayat yang dimakan buaya, saat ini baru mayatnya yang ditemukan kalau buayanya belum ketemu," jelas Doyok saat diwawancarai Sripoku.com.
Lebih lanjut lagi, saat jasad Alif ditemukan, warga hanya ada sekitar 30 orang untuk membantu, tetapi setelah alat berat untuk menyambungkan antar wilayah block perusahaan datang, masyarakat langsung datang berkerumun untuk melihat dan menolong.
"Mayatnya diangkat menggunakan alat berat, masyarakat langsung membantu evakuasi mayat tersebut," ujar Doyok.
Ternyata, di lokasi yang juga merupakan kawasan block B PT. KAM tersebut, sudah dua kali terjadi kasus buaya memangsa manusia.
Dermawan (40), warga setempat, mengatakan, tahun ini saja tiga orang sudah tewas akibat diterkam buaya di lokasi Sungai Rengit, Banyuasin.
Banyaknya buaya muara di Sungai Rengit, menurut Dermawan, membuat warga sangat khawatir.
“Jadi takut kalau misalkan ke sungai, sudah banyak orang dimakan buaya di sini (Sungai Rengit)."
"Tahun ini kalau tidak salah ada tiga,” kata Dermawan.
Sebelum jasad Alif ditemukan, pihak kepolisian mencari berbagai cara untuk mencari tubuh remaja tersebut.
Bahkan, untuk mencari tubuh pemancing yang dibawa buaya muara itu, seorang pawang buaya bernama Ernawati (50) ikut diturunkan dalam proses pencarian.
Dilansir dari Kompas.com, Ernawati diketahui adalah pawang buaya yang sering dipanggil di kawasan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan.
Setelah tiba di lokasi, perempuan paruh baya itu langsung duduk di pinggir aliran sungai sembari melakukan ritual untuk memanggil buaya itu.
Namun, hingga sore kemarin jenazah Alif belum juga kunjung ditemukan.
Proses evakuasi jenazah Alif pun menjadi tontonan warga sekitar, bahkan mereka duduk persis di atas permukaan sungai selama menunggu jenazah Alif ditemukan.
Kronologi Awal
Kejadian bermula saat Alif bersama teman dan kakaknya sedang memancing di sungai perbatasan angara Desa Santan Sari dan Desa Pulau Muning Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin.
Sebelum diterkam buaya, korban mencari titik pemancingan yang pas, dirinya memilih memancing di Blok C PT. KAM Sungai Rengit karena dikenal banyak ikannya.
Sesampainya di tempat ini, Alif mencuci tangan di pinggir sungai lalu tak lama kemudian ia hilang di makan oleh buaya tersebut.
Sekitar pukul 19.30 WIB buaya serta korban sempat terlihat muncul dari permukaan air dan tidak lama kemudian masuk kedalam air kembali dan sampai siang harinya belum terlihat kembali.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang pemancing yang sempat berpapasan dengan Alif yang bernama Tama.
Tama mengatakan bertemu dengan korban sekitar pukul 14.00 WIB, ia melihat korban bersama dua orang lainnya.
Namun beberapa saat kemudian, korban memisahkan diri untuk mencari spot pemancingan.
"Kejadiannya sangat cepat, tidak sampai 10 menit pindah korban langsung hilang. Korban tidak menggunakan baju pada saat itu, kita pergi cari tempat lain pas putar arah kembali, korban sudah tidak ada lagi dan tiba-tiba warga sudah bertanya dimana korban," jelasnya saat diwawancarai, Senin (9/7/2018). (Fadhila Rahma)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Cerita Wanita 50 Tahun jadi Pawang Pencarian Remaja yang Diserang Buaya di Sungai Rengit Banyuasin,