Tirana Kitchen Pamerkan Puluhan Seni di Pameran Cerita Bocah
Sebanyak 49 karya anak dipajang dalam pameran karya anak 'Cerita Bocah' di Tirana Kitchen.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Sebanyak 49 karya anak dipajang dalam pameran karya anak 'Cerita Bocah' di Tirana Kitchen.
Pameran ini digelar sebagai rangkaian dalam memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli mendatang.
Selain menyambut Hari Anak Nasional, pameran ini diselenggarakan untuk mengisi waktu liburan anak dengan kegiatan yang positif.
Pameran yang berlangsung selama satu bulan hingga 9 Agustus mendatang ini diikuti oleh 20 anak usia 4 hingga 11 tahun.
Tak hanya memamerkan karya saja, pameran ini juga disertai dengan berbagai kegiatan pendukung seperti workshop komik, workshop fashion design, workshop melukis botol plastik dan workshop animasi.
Nunuk Ambarwati selaku pemilik Tirana Kitchen mengungkapkan, melalui pameran ini pihaknya ingin memberikan ruang eksistensi karya-karya anak-anak.
"Hal ini muncul karena keprihatinan kami, di mana di Yogyakarta banyak ruang pamer seperti galeri tapi hampir tidak ada yang memberi kesempatan pameran bagi karya anak-anak," ujar Nunuk dalam rilis yang diterima Tribunjogja.com, Rabu (11/7/2018).
Menurutnya, pameran ini tidak hanya diperuntukkan dan diapresiasi oleh anak-anak saja, justru orangtua juga bisa belajar banyak hal dari pameran ini.
Seperti inspirasi karya anak-anak yang orisinil misalnya, melalui pameran ini, orangtua benar-benar membebaskan anak untuk berkarya dengan tema yang mereka sukai dan media yang mereka inginkan.
"Pameran ini juga untuk menghargai anak. Bagaimana antara orangtua dan anak menemukan sepakat karya mana yang akan dipamerkan," tuturnya.
Karena menurutnya, terkadang pilihan orangtua tidak sama dengan anak.
"Orangtua menghargai proses dan hasil karya anak yang mereka hasilkan. Bahkan hingga keputusan apakah karyanya akan dijual atau tidak, bila dijual dengan harga berapa, semuanya hasil kesepakatan dengan anak itu sendiri," lanjut dia
Ia melanjutkan, sebagian besar anak-anak yang mengikuti pameran ini adalah anak-anak dengan keluarga berlatar belakang seni, jadi bukan hal yang aneh bila mereka melihat beragam karya seni mulai dari karya modern hingga kontemporer.
"Kita bisa melihat bagaimana lingkungan yang kental dengan seni dan budaya turut mempengaruhi proses karya anak-anak ini," paparnya.
Secara display, pihaknya mengemas pameran ini dengan display yang mempertimbangkan karakter tiap karya.
"Meskipun karyanya kanak-kanak tapi displaynya selayaknya pameran seni rupa," terang dia. (tribunjogja)