Sejak Dibuka 6 Tahun Lalu Sepi, Pedagang Ikan Asap Ramai-ramai Tinggalkan Sentra Ikan Bulak
Sejak diresmikan Desember 2012, situasi sepi Sentra Ikan Bulak (SIB) di Kecamatan Bulak, Surabaya, tidak beranjak.
Editor: Sugiyarto
Namun hanya ada satu pedagang yang mampir ke situ. Stan ikan asap ini adalah Kuliner khas SIB. Ini menjadi penunjang utama wisata Jembatan Suroboyo.
Azizah, pedagang yang lain dan setia jualan di SIB menuturkan bahwa pedagang saat ini tidak merasakan ramainya pembeli seperti saat awal-awal SIB dibuka dan diresikan. Kemudian saat pembukaan Jembatan Suroboyo juga ramai.
"Sekarang sepi. Tapi kami tetap melayani langgan. Bukan penunjung tapi pelanggan dari Genteng atau Jagalan," kata Azizah.
Pelanggan yang dimaksud adalah para pemilik Warung Sambal. Mereka ditolong pelanggan ini.
Setiap satu tusuk ikan asap dijual Rp 2.500. Baik ikan kakap, tuna, pe, keting, atau kerapu. Harga yang sangat terjangkau.
Para pedagang itu menuturkan bahwa setiap hari selalu ada aktivitas pengasapan ikan.
Pukul 02.00, mereka sudah memulai memanggang ikan di puluhan tungku yang juga disediakan gratis oleh Pemkot Surabaya.
Diharapkan, para pedagang itu memanggang sekaligus menjual ikan mereka di tempat yang sama.
Namun menurut penuturan pedagang yang tertahan di SIB, pedagang "mbelot" itu mengasap di SIB namun menjual di tempat lain.
Ini yang disayangkan pedagang patuh di SIB. Mereka meminta agar pedagang ikan asap itu kembali dan tidak berjualan di pinggir jalan menuju Jembatan Suroboyo. Jika ramai pedagang bisa menjual hingga 40 kg ikan asap.
Selain stan ikan asap yang ditinggalkan pedagang, stan kerajinan souvenir khas kerang lebih memprihatinkan. Tak satupun stan di lantai dua SIB buka. Etalase kaca dibiarkan berdebu.