CSR PT BSI Berkomitmen Sejahterakan Rakyat
PT BSI melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Editor: Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI-PT BSI melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Penandatanganan MoU antara Direktur PT BSI Cahyono Seto dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini, merupakan wujud komitmen PT BSI terhadap pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat Banyuwangi.
”Sebagai aset Pemkab Banyuwangi, PT BSI berkomitmen untuk terus mengambil inisiatif dan berkontribusi secara langsung dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Besarnya dukungan dan kerjasama dengan pemerintah serta masyarakat Banyuwangi menjadi salah satu kunci keberhasilan PT BSI beroperasi secara optimal di tambang emas Tujuh Bukit,” ujar Seto, Jumat (13/7/2018) kemarin.
Dalam rilisnya yang diterima tribunnews.com dijelaskan komitmen PT BSI Seto, menurut Seto, diwujudkan dalam berbagai program bantuan.
Saat ini PT BSI sedang menyelesaikan proyek pembangunan jalan sepanjang kurang lebih tiga kilometer di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Jalan itu merupakan akses utama menuju lokasi wisata pantai Pulau Merah dan pantai Mustika yang merupakan destinasi wisata andalan Banyuwangi di pesisir selatan.
Seto mengatakan, selain pembangunan jalan, PT BSI juga telah merealisasikan program-program lainnya. Program dimaksud meliputi pembangunan infrastruktur pendidikan di 17 lembaga pendidikan TK dan SD di wilayah Kecamatan Pesanggaran, pengoperasian 4 unit bus sekolah, dan 180 beasiswa untuk tingkat SD, SMP, SMA serta Strata-1.
Di bidang kesehatan, Mobil Layanan Kesehatan (MLK) juga telah beroperasi dan menjangkau daerah yang masih sulit mengakses fasilitas serta layanan kesehatan. ”Pengoperasian MLK ini, bekerjasama dengan Puskesmas Pesanggaran, Sumberagung dan Siliragung sebagai representasi pemerintah di bidang kesehatan,” jelas Seto.
Di sisi lain, PT BSI juga mengembangkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pendampingan petani padi dengan penerapan metode System of Rice Intensification (SRI), pendampingan petani kopi, serta pendampingan usaha kecil menengah (UKM).
Terkait MoU dengan PT BSI, Azwar Anas menyambut baik kenaikan dana CSR PT BSI. Besaran CSR PT BSI yang digelontorkan, nilainya terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika tahun 2017, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 4 miliar, maka di tahun 2018, jumlahnya meningkat menjadi Rp 7 miliar.
”Peningkatan nilai CSR PT BSI akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat Banyuwangi,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Banyuwangi ini juga menyatakan kegembiraannya atas peningkatan puluhan kali lipat nilai saham milik Pemkab Banyuwangi. ”Bayangkan, dari 229 juta lembar saham PT BSI yang milik Pemkab, nilainya terus meningkat. Dulu hanya Rp 20 miliar, kini sudah Rp 580 miliar,” kata Anas usai MoU.
Peningkatan tersebut dinilai Anas cukup fantastis. Apalagi PT BSI masih terbilang baru memulai fase produksi. Dan yang mebanggakan, lanjutnya, PT BSI adalah satu-satunya tambang di Indonesia yang sebagian sahamnya milik Pemerintah Daerah dari hibah perusahaan tambang.
Pemberian hibah saham sebesar 10 persen tersebut merupakan program Golden Share, sehingga keuntungan dari kepemilikan saham bisa langsung masuk ke APBD Banyuwangi.