Ketua DPRA Berang Lihat Mobil Tinja di Kompleks Makam Iskandar Muda
Sejak dimakamkan, hingga kini Pemerintah Aceh dinilai belum memberi perhatian lebih pada makam Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam
Penulis: Subur Dani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua DPRA, Tgk Muharuddin berang melihat mobil tinja yang parkir di kompleks makam Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam di Kompleks Makam Iskandar Muda di Baperis, Banda Aceh Rabu (1/8/2018).
Muhar sempat menyampaikan kekecewaannya saat diwawancarai Serambinews.com di lokasi.
"Ini lokasi sejarah, sangat miris kita lihat ada mobil tinja seperti ini. Saya imbau kepada Pemerintah Aceh untuk menghargai sejarah Aceh, tidak etis di tempat begini kita tempatkan mobil tinja," kata Muharuddin.
Usai berziarah dan berbincang dengan ahli keluarga Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam di kompleks makam itu, Muhar kemudian langsung menyamperi mobil tersebut di sebelah selatan makam.
"Ini kan tidak layak ada mobil tinja di sini, ini kompleks raja. Apa ada yang bertanggung jawan di sini, tolong dipindahkan," seru Muharuddin.
Tak lama kemudian, sopir mobil itu bergegas menyalakan mobil memindahkannya. "Oh alhamdulillah ada orangnya, terima kasih sudah dipindah," ujar Muharuddin.
Politisi Partai Aceh tersebut datang ke kompleks makam Iskandar Muda, selain untuk menziarahi makam Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam yang meninggal 6 Juni lalu, juga melihat situs sejarah di sana.
Menurut Muharuddin, sejak dimakamkan, hingga kini, Pemerintah Aceh belum memberi perhatian lebih pada makam Teungku Putroe Safiatuddin Cahaya Nur Alam.
Baca: TKW Asal Aceh Tamiang Meninggal, Kapal yang Ditumpanginya Tenggelam di Perairan Malaysia
Pewaris Kerajaan Aceh ini pada masa hidupnya menerima plakat dan sertifikat Pahlawan Nasional Laksamana Keumalahayati, dari Presiden Joko Widodo di Jakarta, 9 November 2017.
"Kita berharap Pemerintah Aceh memberi perhatian lebih, coba lihat makam almarhumah hingga kini belum dipugar. Kita harus menghargai sejarah, kalau tidak ada mereka tidak ada kita sekarang," katanya.