TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Peristiwa penamparan yang dilakukan seorang turis perempuan warga negara asing (WNA) asal Inggris berinisial AT pada seorang officer imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (28/7/2018) berbuntut ke jalur hukum.

Kepala Bidang Izin Pendaratan dan Izin Masuk Imigrasi Ngurah Rai, Bisri Musa mengungkapkan, penganiayaan yang dilakukan AT pada hari Sabtu (28/7/2018) malam, bermula saat petugas melakukan pemeriksaan pada dokumen AT di counter area keberangkataan.

Saat diperiksa oleh petugas imigrasi, pasport AT tersebut melebihi batas izin tinggal selama 60 hari.

Kemudian dari counter, AT diarahkan ke office untuk bertemu dengan Ardiansah selaku petugas officer imigrasi.

Ardiansah pun kemudian menjelaskan kepada AT terkait keterlambatan visa tersebut.

Akibatnya, AT tidak bisa menlanjutkan keberangkatan, dan harus diperkisa ke kantor Imigrasi Ngurah Rai.

Namun, AT tidak terima. Dia mengeluarkan kata-kata kotor dari mulutnya kepada petugas officer.

"Dengan memaki, AT berusaha merebut pasportnya. Sikapnya merebut pasport pun, langsung diadang Ardiansah. Saking jengkelnya, ia kemudian menampar wajah Ardiansah," ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di Kantor Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Rabu (1/8/2018),

Bisri menambahkan, pada malam itu, AT langsung dilaporkan kepada Bidang Wasdakim serta dikirim ke Kantor Imigrasi Ngurah Rai untuk ditahan selama satu hari.

Karena adanya sikap tamparan dari AT, kasus ini berlanjut ke proses hukum yang diurus oleh Polsek Kabid III Bandara. Saat ini, proses imigraai masih berlanjut.

"Sekarang sudah masuk ranah Polsek Kabid III Bandara, dan sementara ditahan. Karena kita sedang melapor terkait kasus penganiyayaan," jelas Bisri. (Rino Gale)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Turis Asal Inggris Tampar Petugas di Bandara I Gusti Ngurah Rai Berbuntut Panjang, Ini Kronologinya