Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB Sebut Masa Darurat Gempa Lombok Hingga 11 Agustus

Jika melihat kerusakan yang ada saat ini, Sutopo mengatakan tidak menutup kemungkinan masa tanggap darurat nanti berkemungkinan akan diperpanjang

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in BNPB Sebut Masa Darurat Gempa Lombok Hingga 11 Agustus
Tribunnews.com/ Reza Deni
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWSS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masa darurat pascagempa yang mengguncang Lombok dilakukan hingga 11 Agustus 2018.

"Masa tanggap darurat ini adalah perpanjangan dari penanganan dampak gempa 6,4 skala Richter yang terjadi pada tanggal 29 Agustus lalu," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Baca: Hingga Senin Siang, BNPB Mencatat Jumlah Korban Tewas Gempa Lombok Mencapai 91 Orang

Jika melihat kerusakan yang ada saat ini, Sutopo mengatakan tidak menutup kemungkinan masa tanggap darurat nanti berkemungkinan akan diperpanjang.

"Baik di provinsi status tanggap darurat telah ditetapkan oleh gubernur NTB dengan tanggap darurat hingga tanggal 11 Agustus 2018," ujar Sutopo.

Sementara itu Sutopo mengatakan, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan saat ini adalah tenaga medis, obat-obatan, serta makanan khususnya makanan cepat saji dan makanan balita.

"Kita membutuhkan banyak sekali, karena ribuan masyarakat masih berada di pengungsian dan tersebar di beberapa tempat, baik tenda pengungsian yang bersama-sama di lapangan, dan tenda untuk keluarga," ucapnya.

Baca: TNI Kirim Satgaskes dan Satuan Zeni Bantu Korban Gempa di Lombok

Berita Rekomendasi

Selain itu Sutopo mengatakan sebagian warga pengungsi, juga tidak mau mengungsi ke tenda pengungsian, lantaran takut kehilangan harta berharga miliknya.

"Mereka tetap mengungsi di halaman rumahnya meskipun kondisi rumahnya hancur karena merasa nyaman masyarakat juga mengawasi harta milik mereka yang berada di rumah tersebut," ujar Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas