Nasib Miris Gaji Honorer Ini , Gaji Hanya Rp 400 Ribu Disunat Kepala Sekolah Separuhnya
Informasi yang disampaikan oleh bendahara sekolah, pemotongan gaji itu atas perintah kepsek, yang dananya bakal dialokasikan membeli peralatan sekolah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Guru honorer Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Bulukumba melaporkan kebijakan kepala sekolahnya, Nurmiah, ke Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bulukumba, H Ali Yafid, Senin (6/8/2018).
Laporan tersebut lantaran adanya pemotongan gaji yang diduga telah dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek).
Salah seorang guru honorer, Hafriani Hafid, saat setelah melaporkan kejadian itu ke Ali Yafid.
Hafriani mengaku melaporkan karena kebijakan pemotongan gaji itu telah dialaminya selama tiga bulan.
Dikatakan, setiap bulan gajinya dipotong sebesar Rp200 ribu.
"Honor kami kan Rp 400 ribu. Tapi dipotong oleh kepala sekolah Rp 200 ribu. Katanya, karena jam mengajar saya tidak terpenuhi, padahal saya sudah sesuai kewajiban yakni 12 jam dalam seminggu," ujar Hafriani.
Informasi yang disampaikan oleh bendahara sekolah, pemotongan gaji itu atas perintah kepsek, yang dananya bakal dialokasikan untuk membeli peralatan sekolah.
Baca: Pelaku Perusakan Kantor RSUD Cut Nyak Dhien Ternyata Seorang Pegawai Honorer
Hafriani mengaku, bukan hanya dirinya yang mendapat pemotongan gaji tersebut, namun beberapa guru honorer lainnya juga mengalami hal yang sama.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kemenag Bulukumba H Ali Yafid membenarkan adanya laporan tersebut.
Ia mengaku bakal segera mencari tahu kebenaran dari laporan itu. Pasalnya, tindakan itu merupakan hal yang sangat ia tidak sukai.
Baca: Satres Narkoba Polres Bulukumba Bekuk DPO Kurir Sabu di Pasar Sentral
"Saya paling tidak suka yang begitu, setiap rapat saya sudah sampaikan, jangan ambil haknya orang. Kalau terbukti nanti kita lihat, apa sanksi yang akan diberikan, namun kita cari tahu dulu," jelas Ali Yafid.
Ali Yafid mengaku, Selasa (7/8/2018), pihaknya bakal melakukan rapat untuk membahas adanya pemotongan gaji itu.
"Kita akan rapatkan. Dan saya akan verifikasi hal ini," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MTsN 1 Bulukumba, Nurmiah, belum memberikan tanggapan atas pelaporan yang diterimanya itu.