Kapal Wisata Tenggelam di Kawasan Taman Nasional Komodo, 11 Penumpang Selamat, 8 di antaranya Bule
Kapal wisata di Labuan Bajo tenggelam dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), tepatnya di Pantai Merah atau Pink Beach, Senin (13/8/2018) sore.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO- Kapal wisata di Labuan Bajo tenggelam dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), tepatnya di Pantai Merah atau Pink Beach, Senin (13/8/2018) sore.
Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, belasan penumpangnya selamat. Belum diketahui secara pasti penyebab utama peristiwa itu.
Kapolres Manggarai Barat (Mabar), AKBP Julisa Kusumowardono, SIK saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 18.30 Wita.
"Benar kapal yang tenggelam itu KM Blue Eyes 01. Terjadi tadi pukul 18.30 Wita di Pantai Pink," kata Julisa.
Dijelaskannya, jumlah wisatawan di dalam kapal itu 11 orang dan kru kapal 3 orang, semuanya selamat.
Sebelumnya, Kapal KM Altaf yang mengangkut wisatawan asing tenggelam di Pantai Ping Beach Labuan Bajo, Jumat (10/8/2018). Sebanyak 18 orang penumpang selamat dan berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo.
Kapal hendak menurunkan wisatawan di Ping Beach yang hendak snorkeling justru menabrak karang.
Kapal wisata lainnya bernama Molise yang mengangkut wisatawan terbakar, Selasa (7/8/2018) pagi sekitar 300 meter dari Pulau Padar.
Sebanyak 15 orang wisatawan asing lompat dan berenang untuk menyelamatkan diri saat kapal jenis speed boat itu terbakar.
Belasan wisatawan itu semuanya selamat karena saat kejadian ada kapal wisata lain yang berada di sekitar lokasi tersebut.
Sejumlah barang bawaan dari para wisatawan tersebut hilang diduga ikut terbakar.
Bule Australia Tenggelam di Pulau Pangabatang
Sementara itu, wisatawan asing yang tenggelam di perairan Pulau Pangabatang, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, bernama Marrie Anne Souway (46) warga Sydney, Australia.
"Lima kawannya yang lain melakukan snorkeling sedangkan Anne bersama seorang rekanya dan saya mandi di pinggir pantai."
"Jaraknya sekitar 15 meter dari bibir pantai," kata Tour Leader, Ignasius Kassar, kepada wartawan di ruang Pemulasaran Jenazah RSUD dr. T.C. Hillers, Maumere, Senin (13/8/2018) petang.
Ignas menjelaskan, ketika berada di Bajawa pada Sabtu (11/8/2018), Anne mengeluh sakit tulang belakang kambuh.
Ignas membawa Anne ke dokter praktek dan diberikan obat. Cerita Anne, kata Ignas, sakitnya itu diderita setelah mengalami kecelakaan mengerikan beberapa tahun yang lalu.
Anne merasakan kondisinya lebih baik setelah minum obat. Ia tampak bersemangat lagi melanjutnya jadwal wisatanya ke Pangabatang.
Rombongan wisatawan sebanyak 7 orang, 6 perempuan dan seorang pria, kata Ignas, berangkat dari Bajawa pada Minggu pagi (12/8/2018) mengunjungi Danau Kelimutu.
Mereka tiba di Maumere Minggu malam dan menginap di Hotel Wailiti.
Hari Senin pagi, lanjut Ignas, rombongan menuju Nangahale selanjutnya ke Pulau Pangabatang.
Dalam perjalanan itu, jelas Ignas, satu mobil ditahan polisi melakukan operasi di Waigete sehinggga hanya satu mobil meneruskan perjalanan ke Nangahela.
"Satu mobil akhirnya duluan ke Nangahale, kemudian kembali lagi jemput saya termasuk dengan Anne," kata Ignas.
Menurut Ignas, sebelum pelayaran menuju Pangabatang, semua akomodasi snorkeling bagi tujuh orang tamunya, pemandu, makan dan minun tersedia dengan lengkap.
"Saya nasihat Anne supaya tidak ikut (snorkeling). Dia berkata badannya terasa berat sekali, susah digerakan tidak seperti sebelumnya."
"Pada waktu di Kelimutu, dia juga hanya sampai di tempat parkir. Teman-temanya menuju ke danau," ujar Ignas.
Ketika sampai di area snorkeling, lima rekannya turun ke laut sedangkan Anne bersama satu rekannya dan Ignas menuju pantai.
"Saya suruh dia pake rompi. Dia bilang tidak perlu cukup pakai masker dan sepatu renang saja karena dia bilang hanya di pantai saja. Dia malah ajak rokok di pantai," kata Ignas. (Servatinus Mammilianus/Eginius Mo'a)