Melonggok SSB ASAD Purwakarta Tempat 5 Pemain Timnas Indonesia U-16 Dididik
ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta Dianggap berhasil melakukan pendidikan dan pembinaan sepak bola kepada para siswanya.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta Dianggap berhasil melakukan pendidikan dan pembinaan sepak bola kepada para siswanya.
Keberhasilan itu dibuktikan dengan adanya lima pemain ASAD yang masuk Timnas Indonesia U-16 dan memenangkan kejuaraan AFF 2018.
Kelima remaja itu ialah Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestahulu dan Muhammad Fajar Faturrahman. Tak ketinggalan ada juga Ahludz Dzikri dan Muhammad Talaohu.
Salah satu pendiri sekaligus pembinan ASAD 313 Jaya Perkaya, Dedi Mulyadi menawarkan rancangan pembinaan sepakbola tersebut.
Hal itu dikatakan Dedi saat berkunjung ke base camp ASAD di Komplek UPTD SKB, Jalan Purnawarman Timur, Purwakarta, Selasa (14/8/2018).
Sebagai contoh, Dedi menyebutkan bahwa line up untuk Timnas Indonesia U-16 tidak boleh berubah.
Kesamaan komposisi itu penting untuk menjaga kekompakan tim saat naik ke jenjang berikutnya. Regenerasi dalam tim pun tidak dihilangkan dengan pola tersebut.
“Indonesia harus memiliki Timnas senior yang kuat. Orientasi itu harus kita tuju dengan pembinaan usia dini yang kultural dan sistemik. Komposisi pemain diusahakan jangan berubah hingga jenjang senior," kata Dedi usai bertemu para siswa ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta.
Mantan Bupati Purwakarta itu menawarkan konsep kurikulum sepakbola yang kultural.
Konsep tersebut sudah diterapkan ASAD Jaya Perkasa sejak awal dibentuk, Tahun 2013.
Bahkan, ada pelajaran khusus seperti mengaji maupun bahasa inggris, untuk mempersiapkan jika nanti berlaga di kancah internasional.
Dedi pun menjelaskan bahwa, para siswa itu tetap tercatat di sekolah normal, namun memiliki porsi yang berbeda dengan siswa lainnya.
Berbeda halnya dengan SSB lain, yang hanya berbentuk akademi sepakbola semata, terpisah dengan sekolah formal.
“ASAD ini sekolah khusus sepakbola tetapi lulusannya memiliki ijazah sekolah normal. Mereka tetap belajar pelajaran umum tapi porsi utamanya pelajaran sepakbola," ujarnya.
Para orang tua siswa yang anaknya berada di ASAD Jaya Perkasa pun tidak dipusingkan dengan pengadaan alat sekolah.
Mulai dari kebutuhan buku, seragam sampai makan sehari-hari, seluruhnya sudah dijamin Pemkab Purwakarta.
Sebab, SSB tersebut telah menjalin kerjasama dengan Pemkab Purwakarta.
“Tugas mereka di sini adalah berpikir dan berlatih sepakbola. Kemudian, latih tanding itu rutin, mereka terbiasa melawan tim kuat. Agar membentuk mental juara tercipta dalam diri sejak dini,” kata dia.
Keyakinan Dedi tentang mimpi Indonesia menjadi juara dunia pun semakin kuat. Syaratnya, bibit pemain muda harus terus dibina dengan baik.
Legenda hidup sepakbola Indonesia Jacksen F Tiago pun bahkan menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ASAD.
Diketahui, Jacksen merupakan sosok yang pernah berjaya bersama Persebaya Surabaya baik sebagai pemain maupun pelatih.
Dia sempat menjadi pelatih pertama ASAD Jaya Perkasa saat meraih peringkat 3 dunia dalam kejuaraan Danone Cup di Brazil.
“Saya meyakini bakat mereka (anak ASAD) saat pertama kali bertemu. Mereka cermin sepakbola Indonesia masa depan yang cerah. Saya titip kepada Pak Manajer agar mereka terus digembleng,” kata Jacksen yang disampaikan oleh Manajer ASAD Jaya Perkasa, Habib Alwi Hasan Syu’aib.