Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Drama Pembunuhan Bocah 7 Tahun Oleh Ayah Sendiri, Tersangka Sempat Bersandiwara

Windi Taneowas sendiri menurut Fence kerap meminta keluarga untuk tidak balas dendam sekiranya pelaku ditemukan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Drama Pembunuhan Bocah 7 Tahun Oleh Ayah Sendiri, Tersangka Sempat Bersandiwara
Tribun manado/Ferdinand Ranti
Konferensi Polres Minahasa, ayah kandung korban Fence Solambela (pakai kaus orange) dan berbagai bukti 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kepolisian Resor Minahasa menetapkan Fence Solambela (45) sebagai tersangka pembunuhan anaknya, Daud Solambela warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa pada Rabu (15/8/2018).

Namun sebelum kasus ini terungkap, kepada tribunmanado.co.id, Fence Solambela mengaku korban diduga dibunuh pelaku yang mencuri uang Rp 200 ribu.

Fence mengaku masih belum bisa menerima kematian anaknya Daud Solambela (7).

Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Desa Sendangan.

Berada di depan mayat anaknya di ruangan autopsi RS Kandou, pada Senin (13/8/2018) malam, Ventje terus menangis.

Isak tangis itu kadang berganti nyanyian lirih permintaan memohon kekuatan pada Tuhan.

Entah sudah berapa kali nama Tuhan ia sebut.

Baca: Luhut Ungkap Sikap Ahok Setelah Tahu Maruf Jadi Cawapresnya Jokowi

Berita Rekomendasi

"Tuhan, Tuhan, " kata dia.

"Saat itu saya pulang dari ibadah duka, mau lanjut ibadah kaum bapa, jadi saya pulang, tampak pintu terbuka sedikit, saya berjalan menuju ke belakang dan tampaklah anak saya sudah tergeletak dengan tubuh berdarah," kata dia.

Ketika ia mengangkat tubuh anaknya, terasalah ada sesuatu di perut sang anak.

Ternyata itu pisau.

Fence membeberkan, ia sempat memeriksa rumah dan uang sebesar Rp 200 ribu dalam buku telah hilang.

Menurut dia, saat kejadian istrinya sedang berada di kaum ibu.

Sementara kakak korban tengah latihan paskibraka.

"Ibunya keluar pukul 3 sore dan saya pulang dua jam kemudian, " katanya

Sang ayah Fence menyebut, Daud rajin ke sekolah minggu.

"Ia rajin ke gereja, " beber dia.

Dikatakan Fence, Daud adalah anak manis yang taat orang tua.

Daud pun dikenal siswa berprestasi.

"Ia selalu juara satu, " kata dia.

Keluarga Fence dikenal sebagai keluarga Pelsus.

Fence, mantan Penatua yang masih aktif melayani.

Sementara Windi Taneowas, ibu korban adalah Syamas.

Windi Taneowas sendiri menurut Fence kerap meminta keluarga untuk tidak balas dendam sekiranya pelaku ditemukan.

"Biar jo nanti Tuhan yang balas," katanya.

Fence rela tidur di ruang jenazah.

Langkahnya tersendat-sendat memutari ruang tunggu, sambil menunggu dipanggil para dokter.

"Saya belum mau pulang," kata Vence kepada sanak saudaranya, pada Senin malam

Matanya kosong menatapi peti dari putranya yang ada di kamar jenazah.

"Oh Tuhan apa yang terjadi pada anak saya," ucap Vence.

Tak berapa lama Ia pun berbaring disalah satu tempat duduk di depan kamar jenazah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 Wita, tak berapa lama datang seorang ibu paru baya membangunkan Vence.

"Ayo makan dulu, sudah seharian belum makan," ucap sang wanita yang menggunakan baju putih.

Fence pun bangun dengan dipapah dua orang dan pergi untuk makan.

Daud Solambela berencana ikut gerak jalan ada perayaan 17 Agustus nanti. Ia sangat bersemangat dalam berlatih.

Saat pembagian baju seragam, ternyata baju milik Daud kebesaran.

Sang ayah pun membawa baju itu ke seorang saudaranya untuk dikecilkan.

Karena sang saudara sibuk, baju tersebut tak jadi dikecilkan.

Pengalaman itu diceritakan Fence kepada Tribun Manado, Senin malam di ruang otopsi RS Kandou pada Senin Malam

"Ia sangat bersemangat gerak jalan, sayangnya seperti ini," kata dia.

Menurut dia, sang anak dikenal pintar. Dia selalu juara kelas.

"Ia juga rajin ke Gereja, kadang ingatkan saya untuk ke gereja, " kata dia.

Polisi tak bodoh, ia terus mencecar sang ayah hingga akhirnya mengaku dialah yang membunuh sang anak.

Polisi menjerat tersangka dengan pasal 80 ayat 3 dan 4, undang-undang 35 tahun 2014 tentang perubahan 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Ancama pidana paling lama 15 tahun dan denda Rp 3 Miliar ditambah 1/3 bila dilakukan (bayar denda)," katanya

Kapolres mengungkap hasil penyidikan, tersangka marah terhadap anaknya karena bermain terlalu lama di luar rumah.

"Berdasarkan fakta penyeidikan dan ditemukan alat bukti berupa hasil visum dan keterangan saksi dan pengakuan pelaku. Kami dari kepolisian Polres Minahasa menetapkan satu tersangka dengan nama Fence Sontje Solambela alias Camsu," bebernya

Katanya polisi sejak awal mendengar informasi kasus tersebut kecelakaan. Adanya isu pembunuhan membuat dilakukannya autopsi.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sebelum Jadi Tersangka Pembunuhan Anaknya, Ini Drama Pengakuan Ayah Daud Solambela,

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas