Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kualitas Udara di Mempawah Masuki Level Berbahaya

Masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker dan minum air putih agar terhindar dari gangguan kesehatan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kualitas Udara di Mempawah Masuki Level Berbahaya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Forester atau Prakirawan BMKG Mempawah Adit. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto

TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Kantor BMKG Kelas 2 Mempawah melalui bidang Forester atau prakirawan Adit mengatakan bahwa kondisi udara di Kabupaten Mempawah masuk dalam kategori sedang, namun pada hari ini senin (20/08/2018) masuk dalam kategori berbahaya.

"Memang cukup terlihat dan kondisi asap sangat pekat pada hari ini, sebenarnya sejak bulan agustus dari tanggal 1 hingga 19 kemarin masih masuk dalam kategori namun hari ini memang ada peningkatan, dan sudah mencapai level berbahaya," ungkapnya. Senin (20/08/2018).

Pihaknya pun memprediksi bahwa dalam 5 hari kedepan, curah hujan di  Kabupaten Mempawah pada umumnya masih rendah.

"Hingga 5 kedepan untuk wilayah Kalimantan Barat masih cukup rendah, ada curah hujan namun signifikan, sehingga masih belum bisa untuk menanggulangi bencana asap yabg ada di Kalimantan Barat ini,"ungkapnya.

Iapun mengatakan bahwa di bila agustus secara umum berasal dari arah selatan dan barat daya dari pagi hingga sore hari, namun bila malam hari asap tidak terbawa angin dan terkonssentrasi di sebuah wilayah.

Baca: Gara-gara Asap Kebakaran Lahan, Sekolah di Kubu Raya Libur Dua Hari

Dalam Website Resminya, BMKG melalui Stasiun Klimatologi Mempawah di Kalimantan Barat pun memaparkan bahwa hingga pukul 09.00 WIB, konsentrasi Particulate Matter (PM10) yang dianalisis berdasarkan pantauan alat kualitas udara di Stasiun Klimatologi Mempawah tertinggi sebesar *356.93 µg/m3* masuk dalam kategori *BERBAHAYA*.

BERITA REKOMENDASI

Dengan Pengamatan visibility maksimum tercatat kurang dari 100 meter.

Yang mana Hal ini merupakan dampak lanjutan fase kering di Kalbar karena ,curah hujan yang di bawah normal sejak Juli 2018, yang mana Fase kering ini diikuti oleh kemunculan hotspot yang memicu kejadian kebakaran hutan dan lahan yang memproduksi asap.

Pihaknya pun mengungkapkan bahwa Secara umum curah hujan masih akan rendah hingga awal september, dan Diprediksi tren hujan baru akan naik pada pertengahan hingga akhir september 2018.

Dalam websitenya pun pihaknya Mengingatkan bahwa Kualitas udara yang tidak sehat dapat mengganggu kesehatan terutama pernafasan.

Masyarakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker dan minum air putih yang cukup agar terhindar dari gangguan kesehatan.

Selain masalah kesehatan, jarak pandang yang rendah akan mengganggu keselamatan transportasi baik di darat, laut maupun udara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas