Ada Ancaman Bom, Konjen Australia Batal Datang Unair
Pihaknya memperoleh informasi dari rekan media Australia tentang peringatan keamanan atau security warning
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) menanggapi soal pembatalan sepihak oleh Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Mr. Chris Barnes pada peresmian pusat informasi tentang Australia (AussieBanget Corner).
Juru Bicara Unair, Suko Widodo menuturkan pihak panitia telah mempersiapkan segalanya untuk peresmian Australia (AussieBanget Corner) di gedung Perpustakaan Unair, Kamis (23/8/2018).
Namun, pihaknya memperoleh informasi dari media Australia tentang peringatan keamanan atau security warning yang bersumber dari public Affairs Canberra.
Baca: Dramatis, Sopir Bus Lelet, Metty Ambil Alih Setir dan Kendarai Sendiri Angkutan Bandara ke Kualanamu
Pesan itu berisi bahwa pihak konsulat Australia akan tidak hadir dalam acara yang mestinya diselenggarakan tersebut.
"Pihak kami telah mengontak staf Konjen Mr Paul melalui telepon dan menanyakan pembatalan hadir. Yang bersangkutan menjawab bahwa informasi larangan beraktivitas di luar berasal dari Canberra," ujarnya dalam rilis tertulis.
Suko mengatakan pihak Unair sudah menyampaikan keberatannya terkait pembatalan tersebut. Pasalnya, menurut dia situasi dan kondisi kampus, termasuk Kota Surabaya aman.
Sebab, pihak Konjen Australia keberatan hadir lantaran adanya informasi itu, sehingga acara tersebut ditiadakan.
"Kami peroleh berita tentang indikasi adanya bom dari Kedutaan Amerika sekira pukul 04.00 WIB. Mereka berpendapat ada indikasi ancaman bom, tetapi tidak jelas lokasinya," ucapnya.
Masih kata Suko, semua informasi simpang siur itu telah dikoordinasikan dengan pihak Kepolisian setempat (Polda Jatim). Di sisi lain, pihaknya juga memantau perkembangan informasi dan mereka yakin bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan adanya kondisi keamanan di wilayah kampusnya.
Karena informasi bersumber dari pihak public Affairs Canberra dan USA, maka mempersilakan para pihak untuk menanyakannya kepada pihak mereka.
"Dapat kami sampaikan bahwa sekali lagi sikon Surabaya sangat aman. Situasi di kampus berjalan seperti biasanya. Perkuliahan dan aktivitas lainnya di kampus berlangsung lancar," kata Suko.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menyesalkan pernyataan dari Australia terkait adanya peringatan (warning) indikasi rencana serangan teroris di Indonesia, sehingga berdampak pada membatalkan kegiatan peresmian pusat informasi seputar Australia (Aussiebanget Corner) di ruang perpustakaan Kampus B Universitas Airlangga (Unair) Jalan Darmawangsa Surabaya, Kamis (23/8/2018).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan seharusnya
pihak Australia ketika mengeluarkan peringatan itu tentu ada koordinasi atau masukan dari otoritas keamanan yaitu Polri.
Pihaknya menyanyangkan pihak Australia sama sekali tidak ada koordinasi terkait pernyataan itu.
Padahal Polda Jatim begitu keras berupaya untuk mengamankan Jatim khususnya Surabaya. (Mohammad Romadoni)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Konjen Australia Batal Hadiri Acara di Unair akibat Kabar Ancaman Bom, begini Reaksi Pihak Kampus