Istri dan Ibu Mertua Pelaku Penembakan Dibawa Polisi
Ayah mertua RS ditangkap oleh Densus 88 pada bulan lalu di Perumnas Kota Cirebon karena diduga terlibat jaringan terorisme dan pengeboman di Surabaya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Rumah RS, pria yang diduga menjadi satu dari tiga pelaku penembakan terhadap dua anggota PJR Ditlantas Polda Jabar nampak terlihat sepi.
Rumahnya bercat putih, di luarnya terdapat pakaian yang sedang dijemur.
Rumah yang terletak di RT 05/01, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon itu, dihuni oleh istri, anak, dan ibu mertua RS.
Menurut Ketua RW 01, Mayko Anwar, keluarga terduga pelaku penembakan memang dikenal tertutup.
Mayko mengatakan, pada Minggu (26/8/2018) sekitar pukul 01.30 WIB, Polres Cirebon Kota membawa istri serta ibu mertua RS untuk dimintai keterangan.
Hingga kini, keduanya belum juga kembali ke rumahnya tersebut.
"Polisi tadi dini hari mendatangi rumah RS dan membawa istri dan ibu mertuanya untuk dimintai keterangan," kata Mayko Anwar saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/8/2018).
Dua hari sebelumnya, Mayko juga didatangi oleh anggota polisi dari Polsek, Polres, dan Densus 88.
"Mereka menanyakan keseharian RS beserta keluarganya," kata Mayko.
RS sehatri-hari berjualan gorengan di sekitar Pusat Grosir Cirebon (PGC) Kota Cirebon.
Menurut Mayko, ayah mertua RS ditangkap oleh Densus 88 pada bulan lalu di Perumnas Kota Cirebon. Dia diduga terlibat dengan jaringan terorisme dan aksi pengeboman di Surabaya.
"Ayah mertuanya, AS, sudah tiga sampai empat tahun lalu ikut aliran seperti itu. Cuma tidak terlihat saja, semenjak punya menantu RS semakin menjadi," kata Mayko.
RS diduga pelaku penembakan dua anggota PJR Ditlantas Polda Jabar di Km 224 Tol Kanci - Pejagan, Cirebon, pada Jumat (24/8/2018) sekitar pukul 21.30 WIB.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.