Volume Kubah Lava Baru Gunung Merapi Terus Bertambah
Pagi ini terpantau dari CCTV BPPTKG Yogyakarta, kubah lava baru terlihat jelas dengan visual gundukan serupa pasir berwarna hitam pekat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Volume kubah lava baru Gunung Merapi terus bertambah.
Selasa (28/8/2018) pagi ini terpantau dari CCTV BPPTKG Yogyakarta, kubah lava baru terlihat jelas dengan visual gundukan serupa pasir berwarna hitam pekat.
Dari CCTV BPPTKG Yogyakarta terlihat material kubah lava baru hampir mencapai pinggir kawah.
Menurut analisis BPPTKG Yogyakarta, material ini bila sudah memenuhi halaman kawah, bakal turun ke bawah.
Arah yang paling memungkinkan menjadi jalur turunnya material kubah lava baru ini adalah arah bukaan tenggara mengarah ke kali Gendol.
Kepala Kasi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan, pertumbuhan volume kubah lava baru Gunung Merapi ini tergolong masih rendah, bila dibandingkan dengan periode 1992 hingga 2006.
Baca: Kasus Pencabulan Terungkap Setelah Sang Ayah Tak Sengaja Membaca Pesan Mesum di Ponsel Anak Gadisnya
"Saat ini volume mencapai 40.000 m3 (periode 18-27 Agustus 2018), dengan pertumbuhan volume kubah lava perhari mencapai 4.500 m3. Pada periode 1992 hingga 2006, rata rata pertumbuhan volume bisa mencapai 20.000 m3 perhari," terang Budi saat ditemui Tribunjogja.com di kantornya.
Menurut Budi, aktivitas kegempaan Gunung Merapi hingga saat ini juga masih terjadi.
Di antaranya, guguran, hembusan, low frekuensi, fase banyak, tektonik lokal, dan tektonik jauh.
Meskipun aktivitas Gunung Merapi terus menunjukkan dinamika, statusnya masih Waspada Level II.
Sementara itu, kondisi morfologi puncak Gunung Merapi masih belum ada yang berubah sejak letusan pada tanggal 11 Mei 2018 lalu.
Suhu di kawah terpantau pada hari ini pukul 09.30 WIB untuk area 3 mencapai 156,9 celcius, area 2 mencapai 205 celcius dan area 1, 152,7 celcius.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pertumbuhan Volume Kubah Lava Baru Gunung Merapi Masih Rendah