Satu Lagi Jemaah Haji Asal Aceh Meninggal di Tanah Suci
Satu lagi jemaah haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 bernama Abdullah bin Amin Nafi (57), meninggal dunia di Mekkah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Satu lagi jemaah haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 bernama Abdullah bin Amin Nafi (57), meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (28/8/2018) sekitar pukul 05.05 Waktu Arab Saudi (WAS).
Abdullah bin Amin Nafi tercatat sebagai warga Jalan Rawa Sakti X Nomor 10, Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Drs HM Daud Pakeh melalui Koordinator Humas dan Penerangan PPPIH, H Rusli Lc MSi, mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas haji kloter 3 di Arab Saudi, Selasa (28/8/2018), Abdullah bin Amin Nafi meninggal di tempat tinggalnya, Hotel Kiswah Jarwal kamar 32606.
Berdasarkan diagnosis dokter, kata Rusli, almarhum mengalami acute myocard infark, yaitu keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi klinis berupa perasaan tidak enak di dada.
Dijelaskan, pada 21 Agustus lalu Abdullah mengeluh sesak napas saat sedang berada di Mudzalifah.
Karena itu, tim medis langsung merujuk Abdullah ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah.
Ia dirawat dengan diagnosa ischemic chronic heart disease, atrial fibrilation, dan flutter atau penyakit berhubungan dengan jantung dan serangan jantung.
Baca: 11 TKI Asal Aceh yang Telantar di Entikong Akhirnya Dipulangkan ke Kampung
Selanjutnya, pada 25 Agustus 2018 Abdullah dinyatakan sehat dan ia ke luar dari KKHI untuk kembali ke pemondokan di Mekkah.
Lalu pada 27 Agustus pukul 18.40 WAS, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) melakukan visit terhadap kondisi jemaah, terpantau Abdullah dalam kondisi normal, tanpa keluhan apa-apa dengan TD 110/70, nadi 76, rr 20.
Saat itu ia juga beraktivitas seperti biasa di kamar dan tampak ceria bercerita dengan TKHI dan istrinya.
Namun, pada 28 Agustus pukul 05.00 WAS, tim kesehatan dipanggil oleh teman sekamar almarhum karena Abdullah tidak bangun untuk salat Subuh.
Mendapat panggilan itu, tim medis langsung menuju kamar Abdullah untuk memeriksanya.
Hasilnya, kondisi arteri karotis Abdullah tidak teraba, tidak ada lagi pernapasan, dan pupil dilatasi maksimal.
"Abdullah dengan nomor paspor B6993287 meninggal dunia pukul 05.05 WAS. Insyaallah jenazah almarhum akan dimakamkan hari ini (kemarin) di Sharaya. Kita doakan semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," ujar Rusli.
Hingga kini sudah tiga jemaah Aceh yang meninggal di Tanah Suci.
Baca: Empat Perempuan Terlibat Video Dewasa Libatkan Anak-anak Diganjar 3 Tahun Penjara
Dua jemaah Calon Haji (JCH) Aceh yang lebih dulu meninggal adalah Mukhlis Teuku Usman Sarong (57) dan Siti Halimah binti Ahmad Jemat (76).
Mukhlis adalah jemaah kloter 5 asal Pidie yang meninggal pada Minggu (12/8/2018) WAS di Mekkah.
Sedangkan Siti yang tercatat sebagai jemaah kloter 6 asal Bener Meriah meninggal seusai salat Tahajud, di pemondokannya Maktab 62, Arafah, Arab Saudi, Senin (20/8/2018) waktu setempat.
Informasi serupa juga dilaporkan wartawan Serambi, Zulkarnain Jalil, dari Mekkah, tadi malam WIB.
Menurutnya, jenazah almarhum Abdullah bin Amin Nafi (57), rencananya akan disalatkan di Masjidil Haram, seusai shalat Asar, Selasa (28/8/2018) waktu setempat.
Selesaikan Rukun Haji
Zulkarnain melaporkan, jemaah sudah menyelesaikan semua rukun dan wajib haji.
Saat ini, menurutnya, jemaah mengisi waktu dengan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram dan berziarah dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Tanah Suci.
Lokasi ziarah itu, antara lain, Jabal Rahmah, Jabal Uhud, Gua Hira’, Museum Haramain, Daar Maulud Nabi (rumah kelahiran Rasulullah), dan beberapa tempat lainnya.
"Dari sekian banyak lokasi itu, Jabal Rahmah dan Museum Haramain menjadi lokasi favorit yang dikunjungi jamaah haji," lapor Zulkarnain via pesan WhatsApp (WA).
Jabal Rahmah merupakan bukit batu yang terletak sekitar 25 kilometer dari Mekkah.
Di puncak Jabal Rahmah terdapat tugu putih yang dibangun untuk mengenang peristiwa pertemuan yang sangat mengharukan antara Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah dikeluarkan dari surga dan dipisahkan oleh Allah selama 200 tahun.
Sedangkan di Museum Haramain, menurut Zulkarnain, jemaah haji bisa melihat pintu Kabah pertama yang terbuat dari kayu.
Lalu ada bekas sumur Zamzam lengkap dengan timba dan kerekan.
Selain itu, ada pula bekas mimbar Rasulullah dan pilar Kabah sebelum direhab.
"Jemaah terharu melihat benda-benda tersebut," ujarnya. (una/jal)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Lagi, Seorang Jamaah Haji Aceh Meninggal