Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

137 Unit Rumah Senyum Untuk Korban Gempa Lombok

Saat musim hujan datang, keberadaan Rumah Senyum sangat memberi manfaat perlindungan bagi pengungsi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 137 Unit Rumah Senyum Untuk Korban Gempa Lombok
istimewa
Rumah Senyum menjadi rumah sementara bagi korban warga terdampak gempa 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - PKPU Human Initiative (HI) menyerahkan 115 Rumah Senyum sebagai bagian hunian sementara dari 500 unit yang rencananya akan dibangun, di kecamatan Sembalun, Lombok Timur,  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nantinya, Rumah Senyum itu tersebar di empat  desa yakni Desa Sembalun Timba Gading, Desa Sembalun, Desa Sembalun Lawang,  serta Desa Sembalun Bumbung,  sebagai tahap awal dari beberapa desa di Kecamatan Sembalun. 

"Sementara desa Sajang, dan desa lainnya masih dalam proses pembangunan akan menyusul melengkapi rumah tahap pertama," kata Presiden Direktur PKPU HI Agung Notowiguno saat penyerahan Rumah Senyum kepada pengungsi terdampak gempa di Sembalun, Lombok Timur,  Minggu (2/9/2018).

Walaupun serah terima baru dilaksanakan hari ini (Minggu, 2/9/2018), namun para pengungsi telah menempati hunian sejak pembangunan selesai pekan lalu. 

Baca: Jokowi Pastikan Bangunan Sekolah Terdampak Gempa di Lombok Bakal Direnovasi Besok

"Penyerahan ini dilakukan hanya untuk memastikan kepemilikan dan penggunaan secara penuh oleh para pengungsi," ujarnya. 

Saat musim hujan datang, keberadaan Rumah Senyum sangat memberi manfaat perlindungan bagi pengungsi.

Selain di kecamatan Sembalun shelter ini (Rumah Senyum) juga dibangun di kecamatan Tanjung sebanyak 22 unit,  yang tersebar di Desa Sigar Penjalin dan Karang Nangka dari 500 unit  yang direncanakan.

rmh senyum
Berita Rekomendasi

Proses pembangunan masih terus berjalan ditargetkan awal oktober sebanyak 1000 unit sudah dapat dihuni oleh para pengungsi.

Baca: Bangun Rumah Senyum di Lombok

Seperti diketahui dampak gempa bumi 7 SR yang terjadi berulang-ulang sejak akhir Juli lalu,  mengakibatkan lebih dari 70 ribu rumah rusak,  yang membuat 350 ribu jiwa terdampak dan sebagian besar  mengungsi.

Kebutuhan perlindungan sangat mendesak,  karena tidak adanya shelter dan hunian sementara.  Akibatnya,  pengungsi sangat rentan dan beresiko tinggi terhadap kesehatan fisik dan trauma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas