Wali Kota Hendi Bongkar WC Terpanjang di Dunia
“Saya kira yang menjadi persoalan di Kota Semarang dulu adalah drainasenya, dimana Semarang punya WC terpanjang di dunia".
Editor: Content Writer
“Saya kira yang menjadi persoalan di Kota Semarang dulu adalah drainasenya, dimana Semarang punya WC terpanjang di dunia,” ungkap Akhmad Muqowam, Wakil Ketua DPD RI yang juga ketua DPP IKA Undip (Universitas Diponegoro).
Hal tersebut disampaikannya saat diminta untuk memberi kata sambutan dalam seminar yang diselenggarakan oleh DPC IKA Undip Kota semarang dengan tema "Penanganan Rob dab Banjir di
Kota Semarang", di Balaikota Semarang.
Hal tersebutpun langsung diklarifikasi oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang pada saat itu hadir sebagai ketua Dewan Penasehat DPC IKA Undip Kota Semarang.
Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut menegaskan bahwa tidak ada lagi WC terpanjang di dunia pada wilayah yang dipimpinnya. Dirinya menjelaskan bahwa melalui upaya normalisasi sungai-sungai di Kota Semarang, seluruh WC tidak permanen yang berada di atas-atas sungai sudah dibongkarnya semua.
“Kalau WC terpanjang di dunia yang dimaksud mas Muqowam adalah Kali Semarang, hari ini sudah saya buka semua mas dengan semangat Water Front City. Contohnya sungai yang ada di belakang Pasar Kembang Kalisari, saat ini fungsinya sudah untuk wisata dan pemancingan”, jelas Wali Kota yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Hendi secara lebih lanjut juga menegaskan jika Pemerintah Kota Semarang serius untuk menangan permasalahan rob dan banjir di Kota Semarang.
"Ada empat sistem drainase di Kota Semarang, yang sudah selesai pembenahannya adalah sistem drainase Semarang Barat dan Semarang Tengah", jelasnya.
"Kalau Mas Muqowam bicara tahun 2002, saya bicaranya mulai tahun 2012 dimana pembangunan sistem drainase Semarang Tengah dimulai," tegas Hendi.
Termasuk, Hendi membeberkan dilakukan program normalisasi Banjir Kanal Barat, pembuatan Polder Semarang Utara, Pembuatan Waduk Jatibarang selesai di tahun 2013.
Kemudian, saat ini Pemkot Semarang melanjutkan program pembangunan sisitem drainase pengendalian rob dan banjir di wilayah Timur Kota Semarang.
"Alhamdulillah sekarang warga Bulu, warga di Tanah Mas, warga di sekitar Lemah Gempal sudah tidak kena banjir dan rob. Kita lanjutkan di wilayah Timur, karena ini mendesak juga. Kalau rekan-rekan melewati Kaligawe, waduh banjir, waduh rob padahal ini jalur utama, ini sangat mendesak, disitu ada lima sungai, Kali Banger, Banjir Kanal Timur, kemudian ketiga Kali Tenggang, keempat Kali Sringin dan kelima Kali Babon," bebernya.
Jika program drainase di wilayah Timur ini tuntas, Hendi menambahkan maka persoalan rob dan banjir di sepanjang Kaligawe yang merupakan jalur utama Pantura 2019 bisa terlewati dengan lancar karena kondisinya sudah bebas banjir dan rob.
"Kelima-limanya hari ini sedang dikerjakan Insya Allah tuntas di 2019, panjenengan lewat sepanjang Kaligawe bisa lancar, nggak ada rob, nggak ada banjir. Orang yang rumahnya di Perumahan Genuk Indah rob, mulai tahun depan tidak", akhirnya.(*)